13 October 2007

sekedar bersenandung


..
entah kenapa, suasana lebaran tahun ini justru disertai rintik hujan yang seakan mau bicara lain dari biasanya. malam tadi (kemarin tepatnya) sepanjang jalan menuju baturaden dari kota purwokerto rintik hujan membasahi iring-iringan kendaraan yang lewat. aku jadi teringat waktu mengintip hujan dari balik jendela kamar tamu di masa kecilku. yap, kembali ke rumah! kembali merasakan kehangatan suasana rumah. bersua kembali dengan sanak saudara dan keluarga. sementara hujan membawa kesejukan dan basah yang semakin mencerahkan warna pepohonan.
tahun ini aku cuma bisa menikmati padatnya jalan raya sokaraja. semakin banyak orang yang mudik dengan kendaraan roda dua yang sarat beban. semua bergegas seakan hari akan turun hujan. dan benar saja, malam ini hujan. sementara banyak diantara kawanku yang kembali ke rumah masing-masing, aku tetap berada di kota ini. sepi di tengah keramaian arus mudik di kota kecil ini.

..
I'm broke but I'm happy
I'm poor but I'm kind
I'm short but I'm healthy, yeah

I'm high but I'm grounded
I'm sane but I'm overwhelmed
I'm lost but I'm hopeful baby

..
beruntung aku mendapat tempat baru dan kawan baru yang menerimaku sebagai bagian dari keluarga besar kehidupan. aku cukup bisa sejenak melepaskan kerinduanku pada sosok bapak dan adik-adikku seharian kemarin. tempat baruku, sokaraja, sudah banyak memberiku kesempatan untuk terus berkarya dan berkarya... sejak awal bulan ini sudah cukup banyak yang bisa ku dapatkan dari setiap perjumpaan dan pergumulan dengan keluarga besar stasi sokaraja. jujur, aku merasa beruntung diberi keleluasaan dan tempat tinggal yang nyaman. setiap hari bisa menyiram tanaman dan bangun lebih pagi. mengintip setiap hari aktivitas manusia pagi di jalan raya yang mulai beranjak ramai dengan hiruk pikuk kendaraan antar kota.
..
kembali ke rumah! kembali ke fitrah menjadi manusia biasa...
setelah bergelut dan berpeluh seharian dengan beratnya beban hidup.
setelah seharian dihadapkan dengan harapan dan keinginan.
setelah sebulan lamanya menahan lapar dan haus akan materi dunia.
maafkan segala kekhilafan selama ini..
..
kawan, selamat iedul fitri 1428H
selamat datang kembali ke boemi-manusia!
.

10 October 2007

tidak ada judul

17:43:48 perubahan pasti terjadi. maka itu, kita harus berubah..! untuk bisa lebih baru dan lebih baik dari yang lalu...! .. hari ini dia kembali menemani aktivitas di tempat tugasku. penuh dengan cerita, impian masa kecil. yap, menyenangkan memang jika kita berani bermimpi... tidak sebatas mengkhayalkan hal-hal diluar batas sekalipun tidak. sesiang tadi banyak hal yang dia obrolkan padaku, mulai dari kejenuhannya silam hingga impian yang selalu membuat mukanya semakin cerah.. hmm, benar kata temanku.. hari ini dia cantik! aku selalu dibuatnya kagum dan semakin terjerat dalam dunia angannya. entahlah, ku biarkan saja..rasanya sensasi yang sedang bergelayut membuatku betah berlama-lama memandang wajahnya dan mendengar suara halusnya. khas jogja? boleh jadi. mimpi.... tak peduli siapa dirimu dan dari mana asalmu, kau juga bisa meraih hal-hal luar biasa sepanjang kau berani bermimpi dan pantang menyerah! ujar-ujar dari negeri seberang menyebut demikian: "there are many things that catch your eyes, but only a few that catch your heart. pursue those." warren buffet, dalam sebuah seminar di universitas nebraska, ketika ditanya rahasia kesuksesannya menjawab demikian: "saya tidak berbeda dari Anda sekalian. jika ada, perbedaannya hanya bahwa saya bangun setiap pagi dan memiliki kesempatan untuk melakukan apa yang saya cintai setiap harinya." ringkasnya seperti syair lagu KLa... bekerja dengan cinta, bagai sang pencipta membentuk insan-insaninya... semalam aku dipinjamkan oleh sendy, sebuah majalah komunitas. isinya sangat inspiratif dan motivatif. ada banyak hal positif yang bisa ku pelajari, pun ketika semalam aku sempat beranjangsana ke rumah seorang perempuan. malam itu dia manis... hmm, semakin hari semakin aku mengaguminya. dan semalam juga aku mendengar cerita pengalaman dan gelak tawa seorang bapak yang kukagumi karena kecintaannya pada kerja-kerja sosial ekonominya. .. sebentar yak...aku mo mandi dulu! nanti ku lanjutkan... .. 19:25:34 wah, segarnya.. hmm, pas banget. ada artikel info kesehatan yang bertajuk Mandi, Bikin Segar & Sehat! ternyata menurut penelitian terbaru, mandi tidak hanya baik untuk membersihkan tubuh dari kotoran dan menjauhkan stress, tapi juga memiliki peranan penting meningkatkan sistem kekebalan, membantu kulit terhindar dari penyakit seperti eksema dan bahkan menyembuhkan masalah medis serius. dari sebuah studi yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine menunjukkan, penderita diabetes yang menghabiskan hanya setengah jam berendam dalam bak air hangat dapat menurunkan tingkat gula darah sekitar 13 persen. penelitian terpisah di Jepang menunjukkan, 10 menit berendam dalam air hangat dapat memperbaiki kesehatan jantung baik pria maupun wanita, membantu dan menjalani tes olah raga lebih baik dan mengurangi rasa sakit. apa manfaat mandi dan berapa lama kita sebaiknya untuk mandi? nanti akan ku buat dalam tulisan terpisah.. tunggu saja, yak! hehe.... ;p .. balik ke cerita semalam.. aku dan sendy sempat bertukar pikiran tentang masa depan. mulai dari organisasi hingga kehidupan yang sangat pribadi. pengalaman... yap, mengalami sendiri pergulatan dengan keseharian ternyata sungguh mengasyikkan. bahkan dari kejadian semalam aku mendapat inspirasi baru yang rencananya akan ku tuliskan sebagai bagian dari mimpi kecilku berbagi cerita tentang kehidupan. rasanya ga cukup satu tulisan yang bisa ku buat hanya dari apa yang ku alami semalaman silam. sungguh, hidup ini penuh dengan warna... ternyata lho! terima kasih banyak untuk kawans2 semua... termasuk yang sedang membaca tulisan ini. pertemuanku dengan kawans2 lewat media apapun, entah nyata maupun maya, banyak memberikan dorongan semangat hidup untuk terus berubah. laiknya sebuah lagu kenangan ...tanpamu apa artinya, denganmu aku merasa, impian dan harapan kan jadi nyata... .. refleksi ku hari ini: banyak orang yang punya kesadaran untuk berubah tetapi tidak pernah berhasil. mengapa? karena perubahan itu tidak menyentuh pola pikir. hanya sekedar di tataran realita tidak di tahap persepsi. manusia pada dasarnya terbelenggu oleh kebiasaan, habit atau tradisi. pola pikir atau persepsi dapat membentuk dorongan dan hasrat untuk dapat terlepas dari belenggu itu. keterbukaan pikiran, adalah modal awal bagi pembaharuan. Tuhan telah mengaruniakan otak pada manusia yang harus difungsikan sebagaimana mestinya. selamat iedul fitri 1428 H... saatnya transformasi diri! perubahan adalah keniscayaan! [dha]

01 October 2007

tetap semangat!

Janganlah biarkan pikiran-pikiran Anda akan segala hal meninggalkan jejak yang dalam pada jalan pikiran Anda.
Janganlah menjadi "tongkat di dalam lumpur".
Lihat segala sesuatu setiap hari secara baru.
Hidup adalah sebuah petualangan raya.
Lihat sekeliling Anda: ada banyak jalan ke segala arah menuju penemuan-penemuan baru.

yap, malam ini aku baru kembali ke dunia.. setelah hampir dua bulan meninggalkan jejak dan merenda pengalaman di tempat baru. yap, dua bulan aku diberi kesempatan untuk mencoba belajar mengelola bareng cita-cita bersama, mengembangkan sebuah alternatif merenda masa depan... tidak dengan jargon atau slogan, tapi lewat tindakan dan belajar dari pengalaman.

kawan2 mungkin mulai berpikir bahwa hidup harus dinikmati dengan menjalani proses yang terhampar dan penuh liku.. ada yang mencoba dengan hal-hal kecil, sederhana dan mudah.. ada pula yang mencoba dengan berhadap-hadapan langsung dengan realita, dan mungkin juga ada yang mencoba berdamai dengannya. hidup memang penuh pilihan, bahkan ketika pilihan itu sendiri seakan menjauhkan kita dari hidup yang dicita-citakan.
wuih, kok jadi serius gini ya?
dua bulan yang lalu, aku diberi kesempatan bergabung dengan kawan2 aktivis credit union di kecamatan kemangkon-purbalingga. sebelumnya aku diberi kesempatan belajar di kantor pusatnya di jalan mesjid 33, purwokerto. mungkin kawan2 pernah mendengar atau setidaknya pernah sekilas tahu dari berita... peraih nobel muhammad yunus. gerakan yang dirintisnya tidak jauh berbeda dengan aktivitasku sekarang.
ternyata kawan, aku semakin diyakinkan... pilihanku untuk total terlibat di gerakan yang satu ini penuh dengan pembelajaran berharga. punya energi dan semangat saja tidak cukup... beberapa kawan bahkan menganggap mengurus diri sendiri saja sulit.
setiap hari orang harus berurusan dengan pemenuhan kebutuhan ekonomisnya... setiap hari pula orang dipusingkan dengan kenyataan harga-harga terus merangkak naik, kerja mati-matian dapat hasil tidak cukup, bahkan untuk kebutuhan utamanya. setiap hari pula orang disuguhi harapan akan kebebasan finansial, yang ternyata cuma pepesan kosong layaknya tayangan manis dan sedap iklan komersial... intinya setiap hari orang harus berdiri antara kenyataan dan harapan yang semakin lebar jaraknya.
orang sudah bosan dengan janji..tapi tetap saja banyak yang tertipu dengan janji.
hidup sederhana cuma slogan.. coba lihat, begitu mudahnya mendapat kredit motor tanpa uang muka sementara untuk menabung saja ga sedikitpun terlintas di pikiran. semakin banyak yang terlilit hutang... sayangnya hutang konsumtif... sementara tawaran kerja hanya hiasan di koran. semakin sedikit yang berani mengambil jalannya sendiri.
berdikari dan merencanakan keuangannya untuk hal-hal produktif bersama-sama...
semakin sedikit orang yang berani mengambil langkah kecil dan sabar meniti proses, berkembang dan belajar terus menerus...
bisa jadi inilah modernitas... semuanya serba gemerlap dengan kepalsuan yang semakin tipis bedanya dengan kenyataan....
semoga kawan2 tetap semangat... semangat untuk tetap berjalan...
jaga kesehatan!

08 July 2007

Kenali WANITA DARI CARANYA BERJALAN


Kenali Wanita dari Cara Berjalannya Percaya gak percaya....

Tips dari Kanjeng Pengeran Harya Tjakraningkrat dari buku bertajuk "Bethaljemur Addamakna". Menurutnya setiap gerakan wanita ketika berjalan, melambangkan keperibadiannya.

1. Bila berjalan, dari belakang kelihatan seperti tidak memijak tanah. Golongan wanita yang jalannya berginjat, konon wanita ini adalah wanita yang tidak jujur, bila berbohong, mulutnya laser dan menyinggung perasaan orang lain. Wanita yang berjalan seperti ini juga terkenal dengan sikap egonya. Lebih parah, wanita ini biasanya pemboros atau suka membazir uang tanpa berpikir sebelum berbelanja. Padahal, uangnya itu masih banyak kegunaannya. Tapi jangan berkecil hati, kerana wanita seperti ini biasanya menjadi pujaan lelaki.

2. Bila berjalan, sering menoleh ke kanan and kiri. Wanita seperti ini biasanya pandai menyimpan rahsia. Walaupun ramai yang menganggap wanita seperti ini tidak jujur, suka menipu teman sendiri, dan merugikan temannya, namun, byk lelaki yang berusaha untuk menaklukan hatinya. Konon wanita seperti ini senang diatur.

3. Bila berjalan suka menunduk Cara berjalan melambangkan wanita seperti ini memiliki sifat yang tertutup. Ia hanya akan berbicara dengan orang-orang yang dekat dengannya dan dpt dipercaya untuk menyimpan rahasianya. Wanita seperti ini biasanya sukar untuk ditakluk hatinya. Disamping sikapnya yang dingin, wanita seperti ini tidak peduli dengan kehidupan cinta. Namun, jika ada lelaki yang berhasil menawan hatinya, dijamin akan mendapat kebahagiaan. Sebab, wanita jenis ini sangat setia, dan dia tidak akan mengkhianati lelaki yang dicintainya.

4. Bila berjalan menatap lurus ke depan. Wanita seperti ini biasanya memiliki pendirian yang teguh. Jangan sekali-sekali menentang apa yang pernah dikatakannya, jika anda tidak mau mendengar dia bicara panjang lebar. Meski pendiriannya teguh, tapi selalu berselisih pendapat. Jangan heran jika wanita seperti ini hanya mau bicara dengan orang yang berpengetahuan luas.

5. Bila berjalan badan bergerak ke kanan dan kiri. Wanita yang berjalan dengan gaya yang sedemikian tidak perduli dengan masalah yang berlaku. Apa pun masalah yang ada dihadapannya, dianggap kecil. Padahal masalah itu sebenarnya memerlukan kebijaksanaan dalam menyelesaikannya. Kerana sifatnya yang suka ambil gampangnya ini, banyak persoalan yang akhirnya tidak dapat diselesaikan dan akibatnya merugikan diri sendiri.

6. Bila berjalan badan tampak tegak Wanita ini tegas menentukan sikapnya sendiri. Dia tidak mau urusan pribadinya dicampuri orang lain. Gaya bicaranya serius, menunjukkan dia memiliki pendirian teguh. Yang menarik dari wanita ini, ia bertanggungjawap terhadap apa yang pernah dilakukannya. Dia menyenangi lelaki yang mandiri tanpa meninggalkan sifat-sifat romantisnya.

7. Bila berjalan seperti Jerapah. Maksudnya, ketika melangkahkan kaki, kelihatan bergerak ke depan dan ke belakang. Wanita jenis ini sangat lemah perasaannya. Dia seorang yang mudah terasa dan mudah ersinggung. Jadi, saat anda bicara dengannya cobalah menjaga perasaannya agar tidak tersinggung, wanita ini mudah mengeluarkan air mata.

8. Bila berjalan sambil cengar-cengir, senyam-senyum tanpa alasan jelas ini wanita gila, agak kurang waras jgn didekati

9. Bila berjalan sambil nyanyi trus bawa kecrekan Berarti dia WARIA, bukan wanita asli..banyak pria yang takut padanya

10. Bila berjalan sambil sesekali memamerkan barisan gigi2nya yang putih HATI HATI dia belom di suntik rabies !

11. Bila berjalan, dari belakang kelihatan seperti tidak memijak tanah Mungkin dia syetan....lariiiiii ......hahahhaha. .....

12. kalo ada wanita bisa jalan di air, wuah... itu pasti zhang zi yi! :p

13. Kalo ada wanita berambut panjang menutup muka dan keluar merangkak dari TV anda, maka itu Sadako. Avoid at all cost!

05 July 2007

tak ada judul

setelah cukup lama aku absen dari dunia maya, malam ini aku mencoba mengais kembali kotak surat elektronikku.. berharap ada sesuatu yang bisa menemani sisa waktuku sebelum beranjak tidur. kawanku, ternyata ada sebuah email yang cukup menggetarkan... yap, perhatikan saja setiap kata yang terangkai. kehidupan selalu memberikan pembelajaran... rasa-rasanya sayang kalau tidak disharingkan untuk semua orang. terima kasih mbak Dyan... tabik! from: Dyan to : [kemudian] Life Lesson ^_^ Saya belajar, bahwa saya tidak dapat memaksa orang lain mencintai saya. saya hanya dapat melakukan sesuatu untuk orang yang saya cintai.. Saya belajar, bahwa butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan dan hanya beberapa detik saja untuk menghancurkannya.... Saya belajar, bahwa sahabat terbaik bersama saya dapat melakukan banyak hal dan kami selalu memiliki waktu terbaik... Saya belajar, bahwa orang yang saya kira adalah orang yang jahat, justru adalah orang yang membangkitkan semangat hidup saya kembali serta orang yang begitu perhatian pada saya... Saya belajar, bahwa persahabatan sejati senantiasa bertumbuh walau dipisahkan oleh jarak yang jauh, Beberapa diantaranya melahirkan cinta sejati.... Saya belajar, bahwa jika seseorang tidak menunjukkan perhatian seperti yang saya inginkan, bukan berarti bahwa dia tidak menyukai saya.... Saya belajar, bahwa sebaik-baiknya pasangan itu, mereka pasti pernah melukai perasaan saya.... dan untuk itu saya harus memaafkannya... Saya belajar, bahwa saya harus belajar mengampuni diri sendiri dan orang lain... kalau tidak mau dikuasai perasaan bersalah terus-menerus... Saya belajar, bahwa lingkungan dapat mempengaruhi pribadi saya, tapi saya harus bertanggung jawab untuk apa yang saya telah lakukan.. Saya belajar bahwa dua manusia dapat melihat sebuah benda, tapi kadang dari sudut pandang yang berbeda... Saya belajar, bahwa tidaklah penting apa yang saya miliki tapi yang penting adalah siapa saya ini sebenarnya... Saya belajar, bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh proses dan pertumbuhan, kecuali saya ingin sakit hati... Saya belajar, bahwa saya harus memilih apakah menguasai sikap dan emosi atau sikap dan emosi itu yang menguasai diri saya... Saya belajar, bahwa saya punya hak untuk marah, tetapi itu bukan berarti saya harus benci dan berlaku bengis.... Saya belajar, bahwa kata-kata manis tanpa tindakan adalah saat perpisahan dengan orang yang saya cintai... Saya belajar, bahwa orang-orang yang saya kasihi justru sering diambil segera dari kehidupan saya... Saya belajar, bahwa saya harus belajar dari kesalahan yang pernah saya lakukan dan hidup untuk masa depan, bukan terus-menerus melihat ke masa lampau.. Saya belajar, bahwa cinta itu memberi dan mengerti tanpa harus diberi dan dimengerti.. Saya belajar, bahwa apa yang saya inginkan tidak selalu sesuai dengan apa yang saya butuhkan, dan saya harus berlapang dada menerimanya.. Saya belajar, bahwa keluarga saya adalah harta terbesar yang saya punya.. Saya belajar, bahwa dengan berterima kasih pada Yang Maha Kuasa, maka Ia akan memberi rahmat lebih banyak lagi.. Saya belajar, bahwa saya harus tidak boleh berhenti belajar...

10 June 2007

Perkenalkan, Nama Saya Patung Kinetik

sedikit berbagi, tulisan dari kawan lama...
sekaligus membayar "hutang" kisah kumparan plastik yang silam

PURWOKERTO-Puluhan benda pipih layaknya pita beraneka warna terjuntai ke bawah dan meliuk-liuk berirama. Semakin kencang angin menyambar, semakin genit pula lengkungan spiral itu. Saking terhipnotisnya, seorang pengunjung bahkan sempat berbisik lirih pada Rakyat, “Saya membayangkan ini kayak bokong Inul.”

Sejak Minggu (11/3) kemarin, ruang pamer Komunitas Rumah Arisan memang dipenuhi karya Mursalim (30), seorang seniman patung kinetik (kinetic sculptures) jebolan ISI Yogyakarta, untuk diapresiasi oleh publik. Nama Mursalim terdengar asing, karena semenjak kepulangannya ke Purwokerto pada 2001, ia lebih banyak menggarap seni sastra. Mursalim kerap mengisi acara Sambel Terasi di RRI dengan memakai nama Lin Mursal.



Yohanes D. Sasongko, salah seorang pegiat Komunitas Rumah Arisan, mengatakan, “Penyajian karya ini untuk publik di Purwokerto lebih dititikberatkan pada konsepsi, bukan pada wujud atau visualisasi karya.”

Tatkala berbincang dengan Rakyat di rumahnya (11/3), Mursalim mengaku, karyanya lebih menonjolkan pada aspek warna sebagai satu turunan dari unsur gerak yang wajib terpenuhi. Garis potong warna antara spiral satu dengan yang lain menimbulkan fantasi tersendiri. “Geraknya ada yang ke atas dan ke bawah. Apabila ke atas, ia seolah tak berujung dan mencapai langit. Kalau ke bawah, ia seperti hendak mengebor tanah,” katanya menirukan seorang pengunjung yang dimintai penilaian akan karyanya itu.

Main-Main Sebagai Konsepsi
Patung kinetik memang tak populer di Indonesia. Padahal, jenis karya patung ini mulai berkembang di Eropa pada tahun 1920-an dengan mengedepankan aspek gerak secara nyata dari benda-benda tiga dimensi. Ditengarai baru dikenal di Indonesia pada kisaran akhir 1970-an. Pun demikian, pengakuan atas patung kinetik sebagai salah satu bagian dari seni patung hanya berkutat pada lembaga pendidikan yang khusus mempelajari ikhwal seni.

Mursalim menyebut Marcel Duschamp sebagai salah satu peletak dasar dekonstruksi terhadap patung secara konvensional yang cenderung diam dan hanya mampu menghasilkan efek gerakan yang semu. “Duschamp menyebut karyanya sebagai patung, padahal ia hanya mempertontonkan semacam roda sepeda yang berputar,” ungkap Mursalim sembari tertawa.

Konsepsi “main-main” ini yang lantas menjadi salah satu pedoman para seniman untuk berkarya. Tentulah, istilah main-main bukan sekadar iseng atau berkonotasi tak serius, melainkan lebih pada usaha untuk mencapai suatu pemaknaan dan metode yang baru. Rumus umum memang berlaku, kebaruan menjadi hal mutlak yang harus dipenuhi oleh seorang seniman. Sebuah karya seni hanya akan menjadi sampah tatkala terjebak pada imitasi realitas yang telah banyak dimamah oleh obrolan di warung kopi atau tempat lain.

Angin Sebagai Penggerak
Mursalim menjelaskan, segala benda tiga dimensi yang bergerak, bisa disebut sebagai patung kinetik. Berbagai macam alat penggerak pun diakui sebagai bagian dari karya tersebut. “Penggerak bisa kita dapatkan dari mesin, atau bahkan yang alami seperti angin dan air,” jelas lelaki yang membutuhkan waktu 11 tahun untuk menamatkan kuliahnya ini.

Karya Mursalim mengandalkan angin sebagai penggeraknya. Tak heran, kita mungkin akan melongo dan gemas tak sabar ketika menyaksikan spiral-spiral itu hanya diam tak bergeming karena angin tak segera berhembus menerpa. Tatkala angin berhembus agak kencang, pengunjung terdiam dan benar-benar terpukau pada gerakan meliuk yang ada di depan mata.

Asas kerja yang sederhana dengan memanfaatkan alam ternyata mampu membuahkan berbagai macam fantasi di benak para penikmat. Seperti gerakan ular yang tak patah-patah, kata seorang pengunjung. “Menakutkan. Saya seperti sedang diserang bor dari segala penjuru,” celoteh pengunjung lain yang merebahkan diri di bawah spiral bergelantungan itu.



Sang seniman sendiri membebaskan penafsiran publik dalam menikmati karyanya. Ia memang ingin menyuguhkan efek secara psikologis. “Ada yang bilang karya saya memberi ketenangan. Ya silakan saja,” katanya lugu.

Karya Yang Steril
Karya seni tentu bukan barang pabrikan yang diproduksi secara massal. Lebih lanjut, kecenderungan para seniman untuk membuat sesuatu yang estetis dan eksklusif ternyata harus berhadapan dengan kekuatan modal. Harapan dari sang seniman menampilkan karyanya ini tak muluk-muluk. Untuk publik Purwokerto ia jelas tak melihat potensi pengakuan dan hanya berharap celetukan heran dari pengunjung, “Oooh, ini patung tho!”

Sayangnya, karya ini merupakan karya yang steril. Ia tak berkehendak untuk menciptakan ruang-ruang sosial untuk berbicara realitas. Padahal, patung kinetik yang mengandalkan unsur gerak, sebenarnya mampu untuk ‘nakal’ melakukan kritik sosial atau bahkan sebagai seni terapan yang sangat berguna. Banyak perkembangan teknologi yang sebenarnya menyisakan ruang bagi kreasi-kreasi seni patung kinetik. Sebutlah misal, kincir angin/air yang apabila mengacu pada asas kerjanya, jelas merupakan bagian darinya. Dan Mursalim sebagai kreator, rasanya belum menuju ke arah itu. (Bayu Kesawa Jati/bkj)

17 May 2007

Taman Bacaan Masyarakat Catatan yang tertinggal namun patut untuk disimak.

Perjuangan Membangun Budaya Membaca dan Menulis

Oleh : Virgina Veryastuti

Negeri ini semakin terpuruk setiap harinya, ketika semua yang diinginkan dapat diraih dengan mudah alias serba instant, masyarakat tak lagi menyukai sebuah proses yang membutuhkan waktu lebih lama. Mulai dari pemrosesan makanan hingga budaya belajar dapat dilakukan secara instant. Membuat generasi muda tak lagi mau belajar apalagi membaca, sebuah ancaman serius bagi masa depan sebuah bangsa.
Jakarta (21/2) Dalam sebuah acara diskusi pengantar literasi yang bertajuk : Pengalaman Komunitas Basis Membangun Budaya Membaca dan Menulis Berbasis Perpustakaan bertempat di Perpustakaan Diknas, Siti Nuraini ketua harian Family Education Series (FEDus) mengungkapkan bahwa "Wajah anak bangsa saat ini begitu mengkhawatirkan, menurut data diknas tahun 2004-2005, sekitar setengah dari 85 juta jumlah anak Indonesia tidak bersekolah. Dan peringkat pendidikan menurut Human Deviasi Index termasuk dalam nomor urut 112 dari 157 negara dan anak-anak tidak memiliki pemahaman apa yang mereka baca" .

Hampir seluruh anak-anak saat ini memiliki sifat senang membentak,
mampu melawan, menyukai hal-hal instant, tidak peduli terhadap orang
lain dan yang mencemaskan adalah mereka tidak menyukai sebuah proses.
Hal ini disebabkan karena banyak orang tua yang juga suka membentak di rumah, dan sebagian besar dari orang tua tersebut mempunyai anak usia 7 tahun. Usia dimana anak-anak mulai belajar untuk mengikuti kebiasaan yang mereka pelajari dilingkungannya.

"Oleh karena hal tersebut diatas dibutuhkan orangtua yang smart, orangtua yang mampu bertindak sebagai guru yang cerdas, teman yang mengetahui perkembangan lingkungan, pemimpin di rumah dan orang tua yang konsisten dan disiplin. Hal ini diperlukan agar anak dapat memiliki bekal yang baik bagi masa depannya." jelas ibu Nur lebih lanjut.

Fakta-fakta tersebut menjadi salah satu pendorong timbulnya perpustakaan- perpustakaan atau taman-taman baca masyarakat berbasis komunitas. Sebuah upaya menyelamatkan bangsa dengan meningkatkan budaya membaca dan menulis untuk anak-anak yang dilakukan oleh orang-orang yang peduli akan masa depan bangsa ini.

Gunawan Julianto, sebagai salah seorang penggerak Rumah Pelangi dari Dusun Kadirejo, Muntilan, Jogjakarta, melakukan beragam aktifitas untuk anak-anak di daerahnya. Kegiatan mulai dari membaca, menulis, observasi, membuat peta lingkungan hingga kreativitas yang sangat diminati oleh anak-anak disana.

Kegiatan serupa juga dilakukan oleh Soimah dari Taman Baca Mutiara Ilmu. Dua tahun lalu, ia membangun taman baca di tempat tinggalnya didaerah Bekasi dengan biaya sendiri. Tempat tinggal yang luasnya terbatas bukan halangan baginya untuk memberikan sarana bagi anak untuk membaca dan berkreatifitas, dengan tenda sederhana di depan rumah dan beberapa kursi plastik menjadikan kegiatan membaca lebih asyik dan menyenangkan.

Muak dengan keadaan saat ini, pembudayaan doktrinisasi orang tua yang membatasi anak untuk melakukan hal-hal yang diinginkan, menjadi salah satu alasan untuk membuat taman baca dalam bentuk sanggar di lingkungan perkampungan 'grass root' dilakukan oleh Robi Maulana dan teman-temannya dari Sanggar Belajar Miskin Kota.

Kondisi masyarakat yang susah untuk mencari makan bagi keluarganya sendiri, menjadi salah satu penyebab utama mengapa budaya baca/belajar di tingkatan "Grass Root" sulit dilakukan. Para orangtua lebih mementingkan anak dapat membantu mereka mencari uang untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari daripada belajar dan membaca. Bersama teman-temannya, Robi dengan sabar mengajak dan mendekati para orangtua untuk terus meminimalisir anak-anak yang turun kembali ke jalan mengajak mereka untuk membaca dan belajar di sanggar, sehingga cita-cita mereka agar jangan ada anak kecil di jalanan menjadi kenyataan.

Saat ini, Sanggar Belajar Miskin Kota tak hanya sebagai tempat untuk belajar namun juga berkembang sebagai tempat pengaduan dari para orang tua yang anaknya belajar di sanggar tersebut. Kesulitan-kesulitan mengenai ketidakmampuan orangtua untuk membiayai pendidikan anaknya membuat Robi dan teman-temannya membuat tim advokasi pendidikan yang bertugas untuk menangani masalah-masalah seperti ini. Sudah puluhan anak-anak miskin kota yang terbantukan dengan adanya tim advokasi ini.

Tidak hanya belajar membaca dan menulis, mereka juga berkesenian. Pembuatan street performance untuk masyarakat yang dilakukan di daerah perkampungan menjadi salah satu ajang menarik tersendiri bagi masyarakat. Menurut Robi, berkesenian tidak hanya untuk masyarakat tertentu, masyarakat miskin pun berhak untuk berkesenian.

Bapak Ganda Purnama, seorang bapak yang mengawali taman bacanya dari sebuah keprihatinannya di tahun 2001 ketika beliau sering menemui anak-anak penggembala kambing di dekat perumahannya sedang berebut majalah hingga berkelahi. Peristiwa tersebut menjadikan titik awal beliau terjun ke dunia taman bacaan. Mencoba mengenal masyarakat sekitarnya lebih baik, meminjamkan buku anak-anaknya kepada mereka menjadi satu triger untuk mencerdaskan dan memberikan wawasan yang luas untuk masyarakat sekitarnya yang ternyata hampir 99% tidak mengetahui tanggal lahir anak-anak mereka.

Akhirnya dengan didukung oleh keluarga dan masyarakat setempat, pak Ganda bekerjasama dengan Wacana berhasil mendirikan sebuah taman baca bernama Perahu Baca. Sebuah perahu yang berlayar di lautan ilmu dan menjadi wadah bagi orang-orang yang berlayar dalam perahu tersebut itu untuk terus menggali dan mencari ilmu.

Keinginan dan cita-cita yang luhur tanpa pamrih dalam mencerdaskan
anak bangsa ternyata bukanlah hal yang mudah dan tanpa halangan. Para pembicara dalam diskusi tersebut semuanya memiliki banyak tantangan dan benturan dengan masyarakat sekitar dimana mereka mencoba membuat taman baca untuk anak-anak. Mulai dari sindiran yang berhubungan dengan pribadi hingga tuduhan menjadi misionaris atau unsur-unsur sara lainnya adalah tantangan-tantangan yang harus mereka lalui. Ancaman baik melalui sms atau secara langsung pun kerap mereka dapati. Melakukan hal-hal baik untuk masyarakat tak selamanya mudah.

Beruntung mereka bukanlah orang-orang yang pantang menyerah, orang-orang terpilih yang mempunyai semangat dan pengabdian tinggi untuk masyarakat. Pahlawan sebenarnya yang tak pernah terucapkan dalam pidato-pidato kenegaraan.

"Salah satu cara yang saya lakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan mendekati masyarakat dengan cara bersahabat, mengenal mereka dengan lebih baik, bahkan saya tidak jarang sampai menginap dirumah masyarakat hanya untuk lebih mengenal mereka dan kebiasaan-kebiasaan nya" Ujar pak Ganda mengenai kiatnya mengatasi rintangan-rintangan tersebut.

"Bergandengan tangan, tetap konsisten, dan membuka wawasan adalah sebuah proses yang harus dilakukan dalam pendirian taman baca" Ibu Nur menambahkan.

Pembuatan Taman Bacaan Masyarakat oleh sebuah komunitas maupun perseorangan berbasis perpustakaan adalah sebuah perjuangan panjang dalam upaya membangun budaya membaca dan menulis di masyarakat.
Sebelum menjadikannya sebuah budaya, banyak tahapan-tahapan perjuangan yang harus dilalui, mengenalkan pentingnya membaca kepada masyarakat, membuat masyarakat untuk mencintai bacaan, membuka wawasan hingga menjadikannya sebuah budaya yang melekat erat dalam masyarakat. Sebuah perjuangan panjang merubah budaya 'pembodohan' dalam masyarakat saat ini.

Kegiatan diskusi yang diselenggarakan oleh Forum Indonesia Membaca dan dihadiri oleh berbagai macam komunitas dan taman bacaan masyarakat ini memang menjadi sebuah ajang berbagi pengalaman dan pengetahuan bagi semua orang yang memiliki keinginan yang sama. Keinginan untuk membuat taman bacaan atau hal-hal sejenis lainnya agar bangsa ini menjadi lebih baik.

Semua orang adalah guru dan semua tempat adalah tempat belajar, sebuah kutipan yang dipegang teguh oleh sanggar Belajar Rakyat Miskin Kota ini agaknya bisa dipegang oleh semuanya. Dengan berbagi ilmu dan pengalaman kita bisa menjadi guru bagi satu sama lain dan tempat dimanapun kita berbagi adalah tempat kita untuk belajar. Tetap semangat! [v]

[InspirasiIndonesia] Artikel: MEMBENTUK KONSEP DIRI LEBIH BAIK

Dari: "Wuryanano Raden"
Tanggal: Tue, 15 May 2007 19:32:27 -0700 (PDT)

Salam....

Membentuk Konsep Diri Lebih Baik

Untuk membentuk Konsep Diri menjadi lebih baik lagi, maka lebih dulu Anda harus mengetahui hal apa yang mempengaruhi Konsep Diri. Anda harus tahu bahwa konsep diri dipengaruhi oleh 3 hal, yaitu:
1. Cita-cita Diri
2. Citra Diri
3. Harga Diri

Cita-cita Diri adalah keinginan untuk mencapai sesuatu tujuan / keinginan pribadi, dan itu sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar Anda, orang tua, teman ataupun tetangga. Hal ini biasanya akan sangat kuat pengaruhnya terhadap Anda di masa depan. Seringkali terjadi bahwa cita-cita diri Anda bukanlah merupakan cita-cita pribadi Anda. Tetapi karena itu sudah terjadi dan Anda jalani saat ini, tidaklah mungkin mengubah secara fisik apa yang saat ini sudah terjadi. Misalnya, Anda tidak ada cita-cita untuk menjadi seorang dokter, tetapi karena orang tua Anda sangat menginginkan punya anak seorang dokter, maka akhirnya di dalam perjalanan pendidikan Anda sudah terarah untuk menjadi dokter, dan menjadi kenyataannya sekarang. Nah, ini tidak mungkin Anda ubah secara fisik. Anda pasti ya tetap menjadi seorang dokter, insinyur atau guru dan lainnya lagi. Hal ini sebenarnya tidak begitu berpengaruh pada kehidupan pribadi Anda, jadi jangan terlalu dipikirkan. Kehidupan Anda sejatinya tidak harus terkait dengan berbagai sebutan-sebutan profesi awal Anda. Tetapi penting di sini dipahami, bahwa kehidupan pribadi Anda sangat dipengaruhi oleh sesuatu yang lebih prinsip, sesuatu dari dalam diri Anda yang Anda yakini, yaitu Citra Diri.

Citra Diri ini perlu dipahami lebih dulu maknanya, karena merupakan suatu produk dari pengalaman masa lalu beserta sukses dan kegagalannya. Dari sini Anda membangun sebuah gambaran tentang diri Anda, yang menurut keyakinan Anda benar. Citra Diri sebenarnya adalah "Konsepsi Anda sendiri mengenai seperti apakah diri Anda sebenarnya".

Seringkali keyakinan Anda tentang diri Anda itu salah; dan sesungguhnya itu memang salah. Tetapi yang sering terjadi di sini adalah "Anda telah bersikap seakan-akan semua itu adalah benar". Anda bisa menjadikan hal itu sebuah kisah sukses, atau sebaliknya suatu kisah penuh kegagalan, kesialan, ketidakmujuran. Semuanya tergantung pada apa yang akan Anda lakukan terhadap citra di dalam diri Anda; citra yang merupakan alat penting untuk mencapai kebaikan atau keburukan.

Untuk mengubah, memperbaiki dan meningkatkan citra diri; Anda harus bersedia menggunakan kekuatan pikiran super Anda ini dan mau bekerja keras dengan sebuah wawasan baru, sebuah cara pandang dan cara berpikir baru.

Satu hal yang harus Anda miliki, itu adalah keyakinan. Semoga Anda memilikinya, karena kalau soal satu ini saya tidak bisa membantu Anda. Anda harus memiliki keyakinan cukup untuk melakukan mau melakukan perbaikan di dalam diri Anda sendiri, agar manfaatnya bisa segera Anda rasakan secara nyata dalam bentuk fisik.

Kembali kepada "citra diri"; lebih lanjut, semua tindakan dan emosi kita akan selalu konsisten dengan citra diri kita. Anda akan bertindak sesuai dengan macam pribadi yang menurut pikiran Anda adalah Anda. Anda tidak bisa bertindak selain dari itu, meskipun mungkin Anda melatih seluruh daya kemampuan Anda. Jika orang berpikir dengan keyakinan bahwa dirinya "tipe orang gagal", maka pasti dirinya akan menemukan cara untuk mendapatkan kegagalan; biarpun dia sudah berusaha keras sekali agar berhasil. Orang yang berpikir dirinya "tidak beruntung" seperti itu akan mendapatkan bukti bahwa dia memang selalu ditimpa kesialan atau kemalangan dalam hidupnya, meskipun dia selalu mencoba berusaha agar berhasil.

Hal penting untuk selalu diingat, adalah: Citra diri merupakan batu fondasi sekaligus tiang penyanggah untuk seluruh kepribadian kita. Secara harfiah, batu fondasi dan tiang penyanggah masih memungkinkan untuk direnovasi, diubah sesuai kehendak kita. Begitu pula halnya dengan citra diri.

Satu hal kebenaran mendasar yang perlu Anda pahami, yaitu: citra diri bisa diubah. Orang tidak pernah terlalu tua atau terlalu muda untuk bisa mengubah citra dirinya; dan memulai hidup baru yang lebih produktif, kreatif, inovatif serta berani mengambil risiko.

Sesungguhnya Anda bisa mengubah citra diri Anda. Oleh karena pada umumnya orang jarang menyadari bahwa kesulitan terletak pada penilaiannya atas diri sendiri. Begitu banyak di antara kita yang kurang menghargai diri sendiri.

Perubahan pasti memerlukan waktu dan usaha. Sangat diperlukan kesabaran dan ketekunan Anda sehingga segalanya akan berjalan lancar. Kalau Anda menggunakan keyakinan secara positif, Anda pasti bisa mengubah citra diri Anda untuk menikmati kehidupan dengan penuh kebahagiaan. Sebagaimana Aldous Huxley; seorang pujangga besar Inggris mengatakan bahwa, "Hanya ada satu sudut di alam semesta yang pasti akan bisa Anda perbaiki; itu adalah diri Anda sendiri".

Saya ingat sebuah kalimat suci yang menyebutkan, bahwa "Tuhan tidak akan mengubah nasib manusia, sampai manusia itu mau mengubah nasibnya sendiri". Sebuah nasehat dari Nabi, yang luar biasa sekali untuk Anda resapkan ke dalam pikiran dan sanubari Anda.

Pokok terpenting di sini adalah: "Anda memang harus ada keinginan dan kemauan sendiri untuk bisa berubah lebih baik". Orang lain, bahkan Tuhanpun tidak bisa menjadikan diri Anda lebih baik, jika Anda tidak ada keinginan disertai kemauan kuat untuk benar-benar mau berubah lebih baik.

Hal ke tiga yang mempengaruhi Konsep Diri adalah Harga Diri. Seberapa besar Anda bisa memberikan penghargaan kepada diri Anda sendiri akan menentukan seberapa tinggi harga diri Anda. Jika Anda seringkali sangat tidak menghargai diri sendiri, menganggap remeh diri sendiri. Maka orang lainpun bisa dipastikan tidak dapat menghargai Anda sebagaimana mestinya. Citra Diri Anda juga sangat kuat pengaruhnya terhadap Harga Diri Anda. Oleh karena itu, langkah awal yang harus Anda perhatikan adalah bagaimana membentuk citra diri lebih baik, sehingga harga diri Anda pasti ikut menjadi lebih baik lagi.

Keberhasilan Anda dalam memperbaiki atau membentuk kembali Konsep Diri yang benar sesuai keinginan Anda, sangat ditentukan oleh sikap Anda pribadi. Sikap adalah tidak lebih dari kebiasaan berpikir dan kebiasaan itu dapat diperoleh, sehingga sikap itu dapat dibentuk dan dipelajari. Sikap yang sehat secara pasti akan membimbing Anda menuju kesuksesan. Sikap yang sehat harus terus menerus dipupuk dan dibiasakan dalam keseharian.

Sekarang saatnya bagi Anda untuk mulai membentuk citra diri lebih baik, yaitu dengan mengubah cara berpikir Anda yang lama, menjadi cara berpikir baru dan memikirkan cara-cara baru dalam memandang segala hal yang ada di sekeliling Anda. Mengubah cara berpikir bukanlah dengan agama atau kurikulum pendidikan, tetapi dengan jalan mengubah diri, melakukan perjalanan ke dalam diri sendiri, memahami sepenuhnya siapa diri kita; termasuk unsur penunjang kehidupan diri kita. Para ahli sepakat bahwa perbaikan keadaan mental, dapat dicapai dengan mengubah pikiran tidak sehat menjadi sehat.

Ingatlah nasehat bijak ini: "Anda pasti bisa, jika Anda pikir Anda bisa", kata Norman Vincent Peale, seorang pemikir terkemuka dunia. Dia meyakinkan kepada kita semua, bahwa Anda pasti bisa melakukan keinginan Anda; jika Anda berpikir Anda bisa melakukannya. Tetapi nasehat ini menurut saya masih kurang lengkap; jadi perlu saya tambahkan satu phrase kalimat yaitu: "... dan ada kemauan kuat dari dalam diri Anda sendiri". Lebih lengkapnya saya tulis begini: "Anda pasti bisa, jika Anda pikir Anda bisa; dan ada kemauan kuat dari dalam diri Anda sendiri". Itulah nasehat bagus, yang saya lengkapi agar bisa Anda pahami maknanya dengan lebih jelas.

Dari kalimat nasehat di atas, jelas sekali saya tunjukkan kepada Anda, bahwa untuk bisa berubah, disamping harus punya keinginan sendiri disertai kepercayaan pikirannya; seseorang juga harus punya kemauan sendiri yang kuat untuk berubah; bukan hanya berpikir bahwa dia bisa berubah. Saya pikir, jika tidak ada kemauan diri sendiri yang kuat, orang pasti akan sulit berubah ke arah lebih baik.

Salam Luar Biasa Prima!

Wasalam,
Wuryanano
http://wuryanano. blogspot. com/
http://groups. yahoo.com/ group/SuperMindP ower/

15 March 2007

selamat menikmati....


kegilaan masa kecil sering mengganggu tidurku beberapa hari ini. tidak bisa tenang kalau dalam satu menit saja tidak menatap bintang di langit atau benda-benda melayang di pergantian waktu. sering ini menjengkelkan orang tuaku, jam 12 malam aku buka pintu depan lantas duduk di pinggiran jalan cuma buat menatap langit. entahlah... ada ketenangan di sana yang gak bisa tergantikan benda apapun. celakanya, hal ini kembali menyergap kegelisahanku tiap malam. untung saja ada benda-benda melayang lain yang cukup menggodaku hari-hari ini. setidaknya aku bisa menatap sembari berharap angin berhembus kencang menggerakkan setiap warna dan kumparan-kumparan plastik didepanku.
setidaknya aku dapat pengetahuan baru dari pengkaryanya yang kebetulan sempat bertutur panjang lebar tentang benda dihadapanku.
seseorang menamainya patung kinetik.. dan begitulah ternyata. sore tadi benda-benda plastik inilah yang mendesakku untuk segera bergegas menapaki jalan kota untuk sekedar berbagi kesialan ini, yap.. hari-hari yang semakin ramai dengan foto-foto berwajah tua. sialnya berebut kekuasaan yang entah apa manfaatnya buatku dan mungkin sebagian orang disini, di banyumas ini. suntuk... asli aku gak habis mengerti.. tapi sudahlah, tokh aku masih bisa bermain-main dengan waktu... sembari menahan kesialan selanjutnya.


entah sampai kapan..

09 March 2007

...

kemarin siang aku takjub membaca sebuah email yang bersarang di inbox gmailku. silahkan saja disimak...

Dari: hariesdesign. com
Balas ke: id-AdSense@yahoogroups.com
Kepada: id-adsense@yahoogroups.com
Tanggal: 2007 Mar 8 10:55
Judul: [id-AdSense] Fenomena....

fenomena penuh teka teki.. aneh tapi nyata..

01/01 ( 01 Januari ) adam air/km senopati
02/02 ( 02 Februari ) jakarta banjir
22/02 ( 22 Februari ) Levina I
03/03 ( 03 Maret ) Longsor NTT ANEH YA? SEMUANYA TANGGAL KEMBAR.. DAN INI LEBIH SPEKTAKULER..
07 / 03 / 07 PESAWAT GARUDA BOEING '737' KECELAKAAN ati2 tang 4 april brarti..

--
Regards,

Haries

...
sebelumnya di warteg pak Slamet aku sempat membaca Catatan Pinggir-Goenawan Mohamad yang termuat majalah Tempo edisi 30 Juli 2006 dengan tajuk "Glung" dan bukan kebetulan satu hari sebelumnya di Banyumas (Baturaden, kota Purwokerto dan Cilongok) riuh panik menyergap setiap orang karena angin puting beliung. meski tidak separah Jogja atau daerah lain, sempat tersiar kabar ada yang menjadi korban.
sepertinya berita bencana akan selalu menghiasi layar kaca kita di hari-hari mendatang..yap, hal yang bisa jadi sudah biasa bagi sebagian orang yang memperhatikan fenomena alam. konon waktu kecil anak2 malah senang kalo ada angin besar..bisa main layangan, kitiran dan sejumlah keceriaan menyambut kedatangan angin besar. hujan deras pun jadi saat yang tepat untuk bermain berbasahan. tidak seperti sekarang, panik..takut akan alam..tapi tetap merusak alam. fenomena alam menjadi hal yang begitu mengerikan..sekaligus mengagumkan. ada hiruk pikuk disana.. ada isak tangis dan gemetar ketakutan. dan tidak mengubah keadaan...yap, hari ini kita sedih, lusa lupa ingatan. lantas berbondong-bondong acara diskusi bencana dihelat... sesudahnya, bantuan datang.. bulan depan bencana yang datang. lalu?
barulah kita kembali mengais ingatan yang sengaja dilupakan.. mendadak banyak manusia berbalut kemanusiaan, keagamaan, kebijaksanaan. datang silih berganti mengucap kewaspadaan dan ingatan akan Tuhan.
barulah kita mengumbar kesadaran akan alam, akan human error, akan tanggung jawab..
barulah kita merasa punya saudara, sahabat atau teman sepermainan..
barulah orang sepertiku sampai-sampai ikut-ikutan memaki negara dan keadaan

emangnya pada kemana aja loe selama ini hah?

mimpi atap rumah pada bocor?

...????

07 March 2007

komunitas basis [menjadi sel hidup]

“…gampang kalo mo nyari. biasanya nongkrong di depan tiap malem minggu.
Dateng aja ke sana, terus nanya aja, pasti dah pada kenal aku semua.
Hampir semua orang yang tinggal di daerah sini tahu anak-anak tongkronganku kok.
Nyante aja …”

hari pertama…

Mempersepsi Realita Secara Baru

Suatu hari saya mengundang makan seorang teman. Hari itu menu keluarga kami agak beda: tidak hanya ada tahu, tempe, krupuk dan sayur sebagaimana kebiasaan, hari itu ada banyak daging yang memang "luar biasa". Saya senang bisa mengajak teman makan; dan rupanya dia pun gembira. Saya kira dia tulus ketika mengucapkan terimakasih dan senang kalau kapan-kapan diundang lagi makan siang. Saya bertanya, "Kamu senang, Ton., dengan daging itu?"
"Ya, ya! Enak sekali!"
"Kamu tahu, daging apa itu?"
Mungkin karena menangkap sesuatu yang agak aneh dengan pertanyaan itu, dia balik bertanya, "Emangnya daging apa?"
"Anjing!"
"Hah?!"
Jawaban itu seperti sambaran petir. Raut teman saya langung berubah. Hanya dalam hitungan detik mukanya jadi merah. Mungkin agak menahan diri untuk muntah di hadapan keluarga saya, tetapi dia jelas menahan sesuatu yang tidak mengenakkan. Saya tahu, dia tidak mau makan daging anjing kalau tahu sebelumnya. Bukan karena haram, tetapi karena jijik.
Jadi, apakah kita bereaksi terhadap fakta apa adanya? Tidak! Beberapa menit sebelumnya Anton, teman saya itu, lahap menikmati daging yang dia rasakan enak. Tubuhnya merespon dengan wajar, tetapi beberapa menit sesudahnya segalanya jadi lain. Tubuhnya bereaksi menolak, perutnya bergolak, wajah memerah. Secara mental-emosional pun dia berubah. Suasana yang tadinya serba menyenangkan berubah menjadi agak janggal, serba kikuk. Undangan makan yang kiranya dia sambut sebagai kebaikan hati saya mungkin kini diartikan lain sebagai kesempatan untuk "ngerjain" dia -mungkin terimakasih pun berubah jadi umpatan dalam hati (karena tak enak untuk menyatakannya secara terang-terangan).
Apa yang menentukan perubahan dahsyat itu? Jawabannya: PERSEPSI.
Persepsi adalah pemaknaan kita terhadap fakta apa adanya. Persepsi adalah sapuan warna individual yang kita kenakan kepada fakta apa adanya. Persepsi adalah pemahaman kita terhadap fakta - tetapi, fakta itu sudah bukan lagi fakta apa adanya, melainkan fakta yang sudah kita warnai, kita pulas, kita beri nilai, kita beri cap, kita namai, kita beri perspektif, kita beri muatan nilai spiritual, sosial, emosional - apa pun! Pendek kata, persepsi adalah pemahaman kita terhadap fakta yang kita pandang dengan sebuah kacamata berwarna, dari sudut pandang tertentu. Dan terhadap persepsi itulah sebenarnya kita bereaksi - apa pun reaksi itu.
Secara psiko-motorik, mental-emosional, persepsi bahkan kadang-kadang begitu kuatnya menentukan reaksi-reaksi kita, padahal mungkin saja tidak ada fakta yang sebenarnya mendasari persepsi itu. Contohnya bisa Anda alami ketika sedang berhenti di lampu merah. Di tengah berderet-deret mobil yang menunggu lampu hijau menyala, Anda menghentikan mobil Anda. Dengan santai Anda menoleh ke kanan atau ke kiri, dan tiba-tiba Anda jadi "gragapan" karena mengira mobil Anda mundur dengan cepat. Jantung berdebar karena takut mobil Anda peyok atau memeyokkan mobil di belakang Anda. Kaki Anda cepat bergerak untuk menginjak rem. Beberapa detik kemudian Anda baru sadar bahwa bukan mobil Anda yang mundur cepat, tetapi ada satu mobil di sebelah Anda maju dengan cepat untuk segera merebut ruang kosong di depannya!
Itulah fenomena gerak semu, dan secara emosional maupun fisik kadang-kadang kita dipermainkankan oleh persepsi terhadap fenomena semacam gerak semu itu. Realita gerak Anda semu, tetapi efek emosional dan psiko-motorisnya amat nyata.
Para ahli pemasaran amat menyadari kekuatan persepsi ini. Bagi mereka, persaingan di pasar adalah perang persepsi. Karena itu mereka menyarankan agar para produser mengaitkan produk mereka dengan persepsi yang khas: Volvo dengan "safety", sabun mandi dengan "bebas bakteri 24 jam" atau dengan "kecantikan", susu dengan "tulang kuat", atau susu beromega-3 dengan "kecerdasan".
Kita bisa "dikerjain" orang dengan itu, kita juga bisa "ngerjain" masyarakat dengan pemahaman yang baik mengenai hal itu, atau kita juga bisa menjadi bijaksana dan dapat menentukan kebahagiaan kita sendiri berbekal kesadaran akan hal itu.
Itu bisa kita lakukan di mana pun, dan di saat apa pun, karena kalau kita menyadari bahwa kita ini ditentukan oleh persepsi kita, kita juga bisa menarik diri untuk tidak serta merta mengambil tindakan hanya berdasar persepsi yang muncul secara spontan, sehingga tindakan kita tidak akan reaktif.
Anda sedang meluncur di jalanan yang padat lalu lintas. Anda waspada dan hati-hati agar tidak menimbulkan masalah bagi diri sendiri atau sesama seperjalanan Anda. Tiba-tiba ada mobil lain yang secara sembrono menyerobot dan ngebut mendahului Anda. Apa reaksi Anda?
Saya tidak heran kalau Anda jengkel. Mungkin malah marah dan ingin mengejar. Banyak di antara kita yang langsung kehilangan kontrol diri dan marah-marah terhadap orang yang ugal-ugalan tersebut. Tetapi, ada satu orang yang saya tahu tetap tenang menghadapi kejadian seperti itu, karena dia mempersepsi sopir yang ngebut tadi sebagai "orang yang kebelet ngising". Anda tahu yang dia maksudkan: kalau perut Anda sudah mules, dubur Anda siap menyemburkan ampas busuk, dan Anda tak sabar untuk segera duduk di kloset - itulah "kebelet ngising". Dan memang, kalau jalan Anda disrobot oleh orang yang sedang menghadapi "problem berat" seperti itu, Anda akan maklum, tetap tenang, dan kalau tahu mungkin malah akan mempersilahkan dia mendahului Anda. Ada yang keberatan dengan mengatakan, "Tetapi, bukankah orang itu belum tentu kebelet ngising?" Memang! Mungkin saja Dia adalah orang yang amat beradab tetapi sedang diburu oleh persoalan berat; atau sebaliknya orang biadab yang tak peduli terhadap keselamatan orang lain. Tetapi itu bukan urusan kita. Urusan kita adalah menciptakan mekanisme internal dalam diri kita yang menyebabkan kita ini tetap tenang, tidak kehilangan kontrol diri, bahkan dapat menentukan kebahagiaan kita sendiri. Dan kini kita tahu salah satu caranya adalah: MEMPERSEPSI perkara-perkara yang biasanya menyebabkan kita kehilangan kontrol diri dan keseimbangan itu SECARA BARU.
Betapa luar biasanya cara itu. Dengan mekanisme sederhana itu dengan mudah kita bisa mengontrol emosi-emosi kita untuk tetap seimbang. Dampak lanjutannya ialah bahwa sistem hormonal dalam tubuh kita juga berjalan wajar, sehingga kita tidak hanya sehat secara mental-emosional, tetapi juga secara fisik.
Banyak orang hidup dipermainkan oleh persepsinya, tetapi dengan pengetahuan ini Anda bisa mengambil jarak, bermain secara baru dengan persepsi Anda, dan dapat mewarnai hidup Anda sesuai dengan yang Anda inginkan.

hari kedua…

Collectives,Communities,and Social-group


As a noun a collective describes any social group whatsoever. At the very least however we can say that a collective is a group or association rather that an individual or the state. However, this can describe anything from a large company to a group of children building a cubby house. Actually the most fruitful approach to the concept of collectivity is to point out that it is derived from the Latin _to pick_, thus collectivism denotes a state where people can pick or choose who they work with, and the way in which they work together. This is a very common form of organisation, a perfect example of a collective might be a group of people who happen to meet each other down the pub one Saturday night and get-it-together to play beach volley ball every Sunday thereafter. The point being that the way in which the group functions and comes together is a matter of choice rather than being imposed upon them. Collective behaviour is very, very common, but only economic collectivism has any real political significance. A group of 5 or 10 people (such as our volley ball group) can work very effectively with one another--without ever having a formal meeting--and simply relying upon a trusted network of people who respect each others areas of expertise and pool their efforts together with the minimum of fuss. Also in a small voluntary, non-economic organisation, people can always come and go as they please and have varying amounts of time (and they are usually economically better off by not participating), inevitably the effort by some or one or two is always greater than the rest and meetings are either poorly attended, boring or unnecessary for such small groupings.

hari ketiga…

INBOX: new mail received
Purwokerto, pk. 17:40 [08/06/02]
..
aku teringat akan kalimat panjang yang tertera di cover buku Pencerahan-Suatu Pencarian Makna Hidup dalam Zen Buddhisme, terbitan Kanisius... " Hidup bukanlah beban yang mematikan ide atau semangat, melainkan suatu tantangan yang merangsang manusia untuk kreatif.. [Mahatma Gandhi]"
seringkali kita justru terjebak dalam haru-biru..romantisme usang dan semacamnya.. belakangan aku banyak belajar dari kawan-kawan ku seperti danto, seto, wahyu, anang, juga boodie... ngga' selamanya realita harus dihadapi vis-a'vis, secara frontal... atau kata jule tertendensasi (maksudnya pasti bertendensi..)
yah, nyatanya tiap orang emang beda cara pandang sih.. untukku lebih enak omong yang nyata..realis ketimbang ide-ide... dan aku emang terbiasa dengan materialisme bukan idealisme... konkrit aja.
waktu aku ketemu danto, ngga' ada ide gila apapun yang kelintas. biasa aja.. kita jalan bareng, gojeg kere.. di sisi lain aku juga punya dunia lain yang emang beda banget.. serius, analitik, "underground"... tapi aku nemuin kepuasan batin yang sama... makanya aku justru heran, kenapa di sini yang katanya heterogen... kok lucu? kau tau lah maksudku...
proses yang terjadi tidak membebaskan... oke lah, dinamikanya gila-gilaan... tapi kok semakin ekslusif...
terus terang aku emang kecewa dengan masih aja ada orang-orang suruhan, ngga' punya sikap sendiri, boneka-boneka... yang manut kalo diomongin ama seniornya... gila aja, ngapain lu hidup kalo cuma jadi banci-banci trendi... ngapain nutup-nutupin kalo ada problem subyektif... kenapa mesti lari atau malah galang massa?
semua butuh proses.. aku paham maksud dari kata-kata itu, apapun kepentingan yang nempel dari ungkapan-ungkapan yang terlontar... ta' pikir semua kembali ke proses.. kembali ke gimana sih konsistensi-nya atas omongan-omongan mulutnya sendiri atau kasarnya jujur atau maling!!!
makanya aku tidak berpretensi apapun.. let's make it.. just do it, and so on.. dan sampai kapan kita seperti ini? walahualam...
mungkin kita bisa bicara + diskusi panjang soal dunia, soal kemiskinan, soal keprihatinan..apalagi soal hati, perasaan, cinta. GOSIP?? oke.. diluar itu kita bisa koleksi, berapa kata yang harus kita ucapkan sebagai tameng dari ketidaktahuan kita tentang dunia.. berapa kalimat yang terlontar untuk menutupi kekurangan yang ada pada diri kita, berapa frase yang harus kita olah agar orang percaya pada diri kita?
beranikah mengakui ke'aku'an kita yang sesungguhnya, bahwa aku orangnya introvert, dingin, dll.. bukan sekedar ngga' pernah mandi, kucel, bladhus, dll-nya...; beranikah mengakui jujur "aku ngga' ngerti apa yang kau bicarakan..." walaupun resikonya kita ditinggalkan dan dipandang bodoh; atau kita justru lebih mapan untuk bertopeng "tahu segalanya" bahkan "mampu diterima dimanapun"...
bagiku dunia tidak sepicik itu... seiring dengan waktu, mungkin saja.
toh.. kita yang bertanggungjawab penuh atas rusaknya dunia... bukan tuhan, agama, menhir, budaya... ya, manusia lah.
let there be life... be smart !!
ta' pikir inilah awal langkah kita buat saling terbuka.. dalam cita, rasa, karya... mari kita jujur bersama bahkan dalam hal yang paling menyakitkan, siapa lagi yang harus memulainya... aku, kamu, kita, mereka? semua...

| avant garde

hari keempat…

Aku Ingin Bersama Selamanya


Ketika tunas ini tumbuh serupa tubuh yang mengakar
Setiap nafas yang terhembus adalah kata
Angan, debur, dan emosi bersatu dalam jubah berpautan
Tangan kita terikat, lidah kita menyatu..
Maka setiap apa terucap adalah sabda pandhita ratu
Ahh..diluar itu pasir, diluar itu debu
Hanya angin meniup saja lalu terbang hilang tak ada
Tapi kita tetap menari.. menari Cuma kita yang tahu
Jiwa ini tandu maka duduk saja
Maka akan kita bawa semua
Karena kita adalah Satu

--Rako Prijanto

hari kelima…

Menjadi Sel Hidup

MPAB-MABIM XXII: membangun kader pembelajar melalui penumbuhan kesadaran kritis dengan dijiwai nilai-nilai PMKRI
komunitas basis (kombas) sebagai salah satu metode gerakan ?
solidaritas, empowerment, kerjasama
>apa itu kombas
>tujuan kombas
>metode gerakan pmkri
>tahapan menuju kombas
pmkri --> sekolah alternatif: proses learning by doing+partisipatoris


hari keenam…

stand alone and proud

Puzzle tidak pernah Indah
Jika cuma "sendiri"
Kehadiran yang lain adalah
untuk mengisi kekosongan
Dan menjaminnya untuk
Menjadi Begitu Indah...

Maaf… sampe hari ini ga’ ada satupun artikel yang jadi.Yang ada cuma catatan harian kayak gini.ga’ pa2 khan… oia, ada yang inget kalo ini malem minggu? So what?! Di Aceh siapa yang malem mingguan?!? Udah ada yang punya account di friendster?
Jangan lupa masukin email temen2 ya… sekalian kabarin BENCANA bukan cuma di Aceh… dimana2 bung!!! Nah lo.. harga2 pada mo naek neh!! Ngapain asyiknya ya…
sms pake im3 aja.. Cuma 150 sesama im3 lho.. kita bisa irit pulsa. Cupu Banget ahh..
solidaritas – empowerment – kerjasama – blablabla.. istilah yang sering dipake kaum universitas neh.. tiap Ospek, kuliah, organisasi kayaknya sama2 teriak soal tiga kata itu ya… kali ini dijamin TIDAK ADA. Udah banyak yang omong gitu tapi dari sekian banyak yang bener2 ngangkat alias kena pas di hati ya kita sendiri yang ngerti…khan?
Menurut ku… aku neh.. intinya "Don't hate the media, BE the media!" medianya bisa tempat-alat-sesuatu-atau apapun deh.. coba aja kamu ganti media pake kata apapun. Hasilnya… hahaha… bisa aja "Don't hate the MONKEY, BE the MONKEY!" or "Don't hate the mathematic, BE the mathematic!" nerd abizz...

Yang susah tuh komitmen kita ke prakteknya.. ini dia penyakit kambuhan manusia. Selain manusia jangan iri ya… bakalan susah buat jaman sekarang berharap banyak ama temen sekedar temen curhat, temen maen, pacar gaul, kalo gaptek urusan yang satu ini. Komunitas maya udah banyak muncul di internet, anak-anak punk udah pada bikin distro+recording+label sendiri, MAFIN (mahluk film indie) pada bikin jaringan, pernah denger media alternatif? Semua rata2 udah pada berjaringan yang ga kalah keren ama bang Osama bin Laden dedengkot jaringan teroris (versinya AmeriKKKa neh) ngerti Mocca,ten2five,S.I.D,trolley,ripple,outmagz,sanggar anak Akar or komunitas Pena,sekolah semesta,.. i’LL MEET YoU ToMoRRoW On the FRoNtliNE

PERHATIAN:
Jika sampai pada soal perubahan,
banyak orang cenderung berkata dalam hatinya:
"perubahan perlu, segala sesuatu harus berubah, kecuali saya".
- andrias harefa


dibikin di Wisma NottingHill Karangwangkal (kost temen) yang bikin aslinya dhamar sasongko diambil dari pengalaman sendiri ama artikel yang nyebar di internet.sori ga pake coreldraw jadi ga ada gambarnya.. rencana ini buat MABIM PMKRI angkatan XXII tanggal bikin ini 06 Januari 2004.pengen ngobrol: spirit_garden2003@yahoo.com or +628562576034 or mangunjaya (klo belom pindah) jadi volunter di kantongbudaya dan Learning Institute…musik-film-sastra-grafis-media-suka bush-koruptor-sutiyoso-stalin-hitler-soeharto-sok tau-ngga suka

03 March 2007

Apolitical Intellectuals


One day
the apolitical
intellectuals
of my country
will be interrogated
by the simplest
of our people.

They will be asked
what they did
when their nation died out
slowly,
like a sweet fire
small and alone.

No one will ask them
about their dress,
their long siestas
after lunch,
no one will want to know
about their sterile combats
with "the idea
of the nothing"
no one will care about
their higher financial learning.

They won't be questioned
on Greek mythology,
or regarding their self-disgust
when someone within them
begins to die
the coward's death.

They'll be asked nothing
about their absurd
justifications,
born in the shadow
of the total life.

On that day
the simple men will come.

Those who had no place
in the books and poems
of the apolitical intellectuals,
but daily delivered
their bread and milk,
their tortillas and eggs,
those who drove their cars,
who cared for their dogs and gardens
and worked for them,
and they'll ask:
"What did you do when the poor
suffered, when tenderness
and life
burned out of them?"

Apolitical intellectuals
of my sweet country,
you will not be able to answer.

A vulture of silence
will eat your gut.

Your own misery
will pick at your soul.

And you will be mute in your shame.

--Otto Rene Castillo

11 February 2007

hujan di bulan desember...

16:35:31
sore ini (Senin, 18 Desember 2006) udara lebih segar. semua terlihat cerah setelah bumi diguyur hujan cukup deras. pisang goreng, segelas teh hangat plus sebatang rokok terasa lebih nikmat sembari mendengar heaven-nya bryan adams. sedari pagi aku lelap dalam tidur setelah semalaman berkutat dengan internet. yap, setelah hari-hari yang melelahkan bergumul dengan komputer. kebetulan aku dipasrahi edit film, rencananya buat malam natal. ah, lagi-lagi malam natal bakal ku lalui di kota ini.
kemarin sore (--Minggu, 17 Desember 2006) aku diajak bicara oleh pak mudjito. ada pertanyaan yang harus aku jawab. mestinya jadi perenunganku saat ini. sebenarnya apa yang aku cari dan kejar untuk masa depanku. nilaikah... perjuangan hidupkah... untuk itu semua bisa terwujud gimana caranya... selama ini gimana... intinya yang ku tangkap, aku mau apa ke depan.
hehe.. dalem banget pak. bodohnya aku selama ini cuma bisa menuliskannya kembali. terus menerus dan berulang-ulang. sementara cuma rencana dan lagi-lagi hidup ini mengalir begitu saja. bablas.... ngerti-ngerti udah akhir tahun lagi. nyaman dengan kemapanan tidur panjang. tersentak sadar ternyata ada banyak kerjaan yang terlewat. baru terburu-buru sibuk sana-sini setelah dateline. konyol, kayak gini gimana mo megang masa depan. iya khan...
terlalu nyaman dengan spontanitas hasilnya berbahaya. bisa-bisa tsunami datang kita malah santai-santai ngopi sembari diskusi penanganan bencana. hidup dengan ritma keteraturan, sepanjang itu nyaman justru lebih baik. itulah.. kadang kerja kantoran membuatku iri. walau mungkin bagi sebagian orang kerja kantoran terasa lebih menyesakkan. mereka lebih beruntung. tidak menyia-nyiakan waktu luang sedikitpun demi hidup. ku pikir bukan karena uang. rutinitas menjadi pembiasaan. habitus.. lha, kalau terbiasa santai dulu stress belakangan.. walah, dijamin bakal hidup kayak aku sekarang. cuma keajaiban saja yang bisa bikin orang kayak aku bisa bertahan. syukurlah kalau memang begitu...
freelance. itu yang sering jadi ujar-ujar ketika ditanya apa kerjaanmu sekarang. prestise.. kebanggaan jadi independen. nyatanya kalau cuma klise...percuma saja. banyak freelancer sukses justru punya ethos dan habitus kerja yang tinggi. kelihatannya memang nggak seteratur orang kerja kantoran. dan biasanya mereka sudah lama bergumul dengan kantoran, barulah beralih membuat sendiri dunianya. kita sekarang sedang tidak mengejar kekayaan duit, materi, kenyamanaan dalam kemewahan. kita sedang mengejar mimpi. surga yang hilang. serpihan-serpihan ingatan akan dunia yang indah, damai, segar layaknya suasana sore ini. habis diguyur hujan deras. yap, manusia sedang meniti dan mengumpulkan kembali ingatan-ingatannya akan taman surga Eden. semua diraih lewat kerja... kerja... kerja... hasilnya? bukan uang... jerih payah berbuah kelegaan. bisa menikmati pisang goreng, segelas teh hangat plus sebatang rokok. sembari mendengar i'm like a bird-nya nelly furtado. nikmatnya tiada tara.........
--dha :)

09 February 2007

kenangan desember...

















Minggu, 24 Desember 2006
1:04:32 PM

dua hari yang lalu, tepatnya dinihari, aku dihubungi seseorang. via pembicaraan panjang hingga pagi menjelang, aku sungguh diingatkan tentang arti komunikasi dan relasi. hal yang mungkin bagi seorang modernis bisa diatasi lewat seabreg fasilitas alat komunikasi. memang jatuhnya bukan pada bagaimana alat menjadi penting, justru komunikasi langsung itulah yang terutama semakin langka. ringkasnya, pembicaraan waktu itu lebih menjadi refleksi buatku pribadi. jarangnya aku berkomunikasi dengan bahkan keluargaku sendiri. alih-alih memanfaatkan teknologi, walhasil tidak ada keintiman didalamnya. terlalu asyik sendiri dengan mainan baru bertajuk jejaring relasi via dunia cyber. memang ada perjumpaan disana, tapi lebih pada panel-panel digital hasil fragmentasi tubuh personal. aku secara personal harus difragmentasi dalam kolom-kolom isian dan ruang testimoni. aku yang berubah harus tampil sempurna dalam kotak-kotak pixel yang up to date. aku yang sosial terhitung dari statistik relasi yang berjejaring. ada kehidupan disana? wallahualam, karena yang tersaji hanya fragmentasi tubuh mati.
kali ini, natal. lagi-lagi ga kumpul dirumah. kali ini pula, misa malam natal harus ku nikmati di tempat berbeda. tidak seperti biasanya, aku dan kawan-kawan lama berbatik ria di paroki katedral. yap, tadi malam ku sempatkan berkumpul bersama di rumah seorang teman. ada kehidupan disana. bukan maya seperti di pertemuan sebelumnya.















kita menikmati kehangatan karena kita pernah kedinginan
kita menghargai cahaya karena kita pernah dalam kegelapan
maka kita dapat bergembira karena kita pernah merasakan kesedihan

tentang teknologi..



Jumat, 24 Nopember 2006
2:47:30

gadget 4 2day! setiap jeda acara tv selalu kita disuguhkan dengan satu-dua bahkan lebih panel teknologi "terkini" yang memikat. mulai dari alat komunikasi hingga bentuk-bentuk "aneh" dari peralatan sehari-hari, semisal sikat gigi bervibrasi.

bahkan seolah hanya dalam hitungan waktu benda-benda bermetamorfosa dalam bentuk yang jauh berbeda dengan kemunculan di awal. alih-alih kreasi teknologi modern, semisal kendaraan automatik, persaingan siapa lebih dulu pun tertera jelas pada serangkaian slogan promo yang tersaji. itu baru satu jenis produk saja.

bayangkan ada berapa macam produk hasil teknologi yang setiap saat membanjiri ruang promo media tivi. bisa jadi, bagi sebagian kalangan penikmat acara tivi, kehadiran iklan produk berbasis teknologi juga hiburan tersendiri. walaupun terkadang justru mengganggu kenikmatan. lagi seru-serunya kepotong iklan... misalnya.
..
Minggu, 26 Nopember 2006
20:22:18

kali lampau pernah muncul sebuah promo menarik garapan caberawit. entah masuk kategori iklan komersial atau layanan masyarakat. menggelitik... kesan pertama begitu promo itu muncul. sederhana tapi mengena.. kurang lebih isinya begini:
tempe jepang, kedelai argentina, jagung amerika, beras vietnam, caberawit indonesia..(?) ilustrasinya: segunung tumpeng nasi kuning dengan bendera merah-putih supermini di pucuknya...

nyambung curhatku gadget 4 2day!

hampir tiap waktu pesan audiovisual membanjiri imajinasi dan pilihan bahasa yang digunakan dalam pergaulan sehari-hari. bahkan sangat menentukan peringkat status sosial. semisal, pilihan membeli hape. jangan berdebat soal fungsi apalagi pandangan terhadap teknologi. semakin banyak fiturnya belom tentu mendongkrak strata sosial di hadapan khalayak. pilihan ditentukan oleh rating. kalau menurut rating hasil survey entah tahun berapa bilang yang bakal laku merek A... ya, itu yang harus diikuti. bukan kualitas, bukan pula kemenangan atas kompetisi.

penyakit terbaru dari gigantisme teknologi.. hati-hati barang bajakan! harus yang original... mahal dikit tak apalah. masalahnya, sudah jadi kebiasaan. kalau ada yang lebih murah asal mereknya sama kenapa tidak?

entitas sudah tidak penting lagi.

yang bertarung adalah imaji pencitraan. cermin terbalik dari entitas produk itu sendiri. bisa jadi produk itu sendiri memang semu. sebagaimana tayangan smack down yang berhasil membunuh anak-anak di negeri kita. kekerasan tipuan berbuah kekerasan sesungguhnya.
...
yang terlihat dan terdengar
kadang berbeda dengan kenyataan
semua hanya KAMUFLASE...
....
--dha :)

05 February 2007

katakan dengan bunga








10:11:39

katakan dengan bunga...

jika Umberto Eco pernah menulis novel berjudul In the Name of The Rose, tidak ada hubungan sama sekali dengan frase awal tulisan ini. ada banyak hal dalam kehidupan yang selalu dikaitkan dengan bunga. terutama hal ikhwal romansisme, percintaan, dan keceriaan. tak jarang bunga pun digunakan sebagai simbol devosi, penghormatan dan ungkapan syukur atas apa yang dialami.
pagi ini (Minggu, 12 Nopember 2006), sepulang dari Hening Griya, sepanjang jalan Baturaden. deretan kios-kios tanaman hias. biasa memang.. apalagi buat mereka yang menggantungkan penghasilan hidupnya dari berjualan bunga. tiap hari bunga-bunga itu dirawat, mulai dari disirami sampai diberi nutrisi dalam bentuk pupuk. tentunya dengan harapan, bunga semakin segar dan menarik dipandang.

siapa yang tak pernah melihat bunga? dan siapa yang tak pernah merangkai kata dengan bunga? bahkan bunga bangkai di Kebun Raya Bogor pun dinantikan mekarnya. ujar-ujar soal bunga kehidupan begitu menarik hingga kehidupan yang tadinya biasa-biasa saja bisa lebih berbunyi dan berarti. pernah dengar generasi bunga yang begitu melegenda? yap, gerakan anti perang yang didominasi anak-anak muda negara-negara pelaku kejahatan perang. mulai dari simbol hingga idiom-idiom cenderung ideologis yang intinya penegasan sikap. bunga identik dengan damai, kesukaan, harapan dan cinta.

aku jadi ingat, sewaktu di jogja. pernah suatu ketika, aku diminta tolong untuk mencarikan bunga oleh seorang teman. entah sebagai ungkapan kagum atau cinta yang terpendam. di sebuah kios bunga, di bilangan abubakar ali. aku sempat bingung. terus terang ini kali pertama aku membeli bunga tidak sebagai tanaman hias. bingung memilih bunga apa yang tepat. beruntung mbak penjual bunga bercerita banyak, bahkan begitu luasnya pengetahuan tentang bunga sempat ku mengagumi ceritanya. alhasil, bunga ikat sudah ku dapat, cerita mbak penjual bunga pun membekas. sore itu, langsung saja ku antar ke tujuan. lucunya, kesalahpahaman yang ku dapat. perempuan yang ku berikan bunga, tentu saja titipan seorang teman, justru menganggapku si empunya bunga. aku dibuatnya bingung. wah, ternyata... sikapnya jadi berbeda. dan celakanya, secarik kertas yang seharusnya memperjelas posisiku cuma sebagai pengantar bunga dianggapnya bagian dari keisenganku belaka. maafkan aku... begitulah yang terucap dalam batin pada temanku sang penitip bunga. salah siapa titip segala, batinku sembari berbunga-bunga...

perempuan sebut saja bunga. begitu berita kriminal dalam koran biasa menyebut korban. modifikasi dengan menyebut sederetan nama bunga. disini bunga hadir dalam sosok korban, mengambil peran yang teraniaya. jauh dari riuh pikuk cinta, damai dan kasih. tak lagi indah. sisi lain. hitam-putih kehidupan. ada apa dengan bunga? kenapa harus pakai kata bunga?

katakan saja bunga...

yap, mungkin lebih baik begitu. katakan saja... jujur itu lebih baik. meski kadang menyakitkan.
---dha :)

sekotak cinta di tivi








7:38:00

cinta layaknya yang ada pada sinetron televisi. nina bobok. fiksi tapi menghanyutkan. begitulah. terkadang bisa menghibur di kala nganggur. namun acapkali membius sampai mampus. orang jatuh cinta. dari diksinya saja jelas menyakitkan. tiap kali terus menerus diumbar, dieksplorasi habis2an demi selarik gelar rating tertinggi acara televisi. dan selama masih ada manusia yang hanyut dalam fiksi garapan televisi, selama itu pula selalu ada cinta seperti yang ada dalam sinetron televisi. cum nina bobok.

energi cinta habis dalam satu dua episoda. selanjutnya repetisi. judul yang mengumbar kata cinta. kisah yang tak kunjung beranjak. kesedihan yang beranakpinak. mimikri dan duplikasi akting si tokoh. sialnya pada akhir episode selalu ditegaskan kata2 klise: ini cuma fiksi. sialnya pula semua mahfum untuk menerima yang nyata juga fiksi.

cinta dalam televisi. komoditas mewah bagi yang jeli menangkup rejeki. ada banyak pernik2 yang harus diikuti, kalau tidak mau dikatakan kuper alias tidak tahu diri ikut tren masa kini. lantas, kalau sudah jadi komoditi. silahkan menyelami fiksi...
---dha :)

31 January 2007

Senin, 30 Oktober 2006

12:41:18

panas terik. microphone anthem dari saint loco menghentak. oktober tinggal sehari.
---dha :)


17:20:49

haiya, seharian ga beranjak dari kotak pandora. ga tau jalan keluar atau emang betah jadi katak dalam tempurung? entahlah. sore ini masih juga kering berdebu.

beruntung angin sedikit basah agak mengurangi panasnya hari. minum kopi dingin plus rokok sebatang lumayan buat teman ngobrol sambil dengerin naif. aku tertarik dengan pertanyaan Bongki (sang pengelana) barusan. kebingungan tentang hari esok. kebingungan soal apa yang akan terjadi kemudian dengan Indonesia. adakah harapan? benarkah ada keterbukaan? rasa2nya semakin kabur, semakin tidak jelas. bermimpi satu-satunya kemerdekaan yang tersisa. btw, mikirin hal gitu mah ga ada habis2nya.. dari dulu kata O'harra nothing new under the sun... so daripada capek mikir yang entah kemana juntrungannya, let them free aja deh... sekali2 bolehlah. buat sekarang bagiku yang lebih penting hadapi hidup dengan jujur. jujur pada diri sendiri. kata orang itu yang paling sulit. yap, karena jujur cuma ada dalam mimpi. tapi tidak, bagi orang yang punya mimpi. aku masih yakin, jujur itu enak.

bisa ngetawain diri sendiri, bisa nyalahain diri sendiri, bisa punya rahasia... haha....
---dha :)

19 January 2007

uang bukan segalanya...

11:10:49
pusing neh.. ga punya duit. kayaknya seh masalah yang satu ini udah jadi masalah bawaan manusia modern. konon katanya, dulu ngga pernah orang menyoal masalah duit segini rumit kayak sekarang. entah sejak kapan duit jadi ukuran, yang pasti keberadaannya seakan sudah melekat pada entitas manusia. bedain deh ama mahluk ciptaan Tuhan yang lain plus alien-alien (kalo bener2 ada). ciri utamanya sekarang bukan lagi soal logika-otak-pikiran... yang jelas "duit".
bisa jadi ini cuma sampah pikiran usang... so what? boleh bertaruh deh.. lo mesti ngga jujur kalo ditanya soal duit. privasi katanya. orang baru jujur perkara duit kalo lagi ada maunya. contohnya, pas mo ngutang atau kepentok tagihan. nah lho, bener ga tuh?
anehnya bahkan duit yang ga seberapa bisa jadi perkara "bunuh-bunuhan" segala. contohnya, pas ditarik tagihan parkir. jujur aja deh.. kenapa kalo parkir di mall ga pernah protes ditarik rada mahal dikit ketimbang parkir di depan warteg. konon orang modern suka mbayar lebih di tempat yang dirasa punya nilai prestise tinggi ketimbang tempat yang "slump". seringkali gerundelan nongol gara2 harga rames yang naek di warung pinggir jalan. padahal dihitung2 ga masuk akal juga kalo warung super sederhana dengan harga jual di bawah rata2 masih harus nanggung subsidi buat pelanggan bon setia. naek dikit diprotes. giliran pada kongkow di mall super dupper yummy, ga pernah ada yang protes tuh kalo ada "penyesuaian" harga. kembalian dikasih permen juga ga protes tuh...
tapi sekarang ga orang primitif ga orang modern sama aja.. kalo bisa yang murah kenapa cari yang mahal. all about money..lagunya meja. yap, kadang pengen tau apa sebenarnya pikiran orang yang pertama kali nemu duit. maksudnya yang pertama punya ide duit jadi alat ukuran hidup. bisa jadi dulunya ga sekacau sekarang kali ya... bahkan apapun bisa djadiin duit. yang pasti dijual lantas duitnya buat beli. entah kapan dijual lagi buat beli apa lagi. dst-nya dst-nya... walah...

---dha :)

no justice.. no peace!


don't you know they're talking about a revolution
it sounds like a whisper
[tracy chapman]
...
di tahun 1890, seorang petani Blora, Soerantiko alias Kyai Samin meretas jalan keadilan bersama komunitas lokalnya sebagai perlawanan terhadap kolonial Belanda. tidak dengan hal yang lazimnya dilakukan pada masa itu --pemberontakan bersenjata--, ajaran Kyai Samin didasarkan atas hak milik kolektif dan cara pengolahan tanah secara kolektif, dan gotong royong, dilengkapi dengan aturan pembagian hasil menurut keperluan dan keadilan; ditambah pula dengan adanya disiplin moral yang melarang orang mencuri, membohong, berbuat serong dan sebagainya. sebagai penjelmaan yang anarkistis, aliran Samin, disebut demikian menurut nama pendiri daripada ajaran kudus yang utopis di Jawa Tengah, yaitu Kyai Samin, yang berdasarkan persamaan diantara semua-manusia dan hak milik komunal atas tanah serta hasilnya - menolak untuk mengakui adanya sesuatu kekuasaan atau kewajiban-kewajiban sosial seperti pajak yang berupa uang ataupun kerja. asumsi kolektif yang dikenal dengan ajaran Samin ini setidaknya mau menunjukkan bahwa manusia memiliki pikiran akan kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan, serta imajinasi kolektif.
bila 900 tahun sebelumnya, masyarakat Jawa, seperti digambarkan oleh Ki Dalang tentang adanya kerajaan Dorowati, "panjang punjung, panjang pocapane, punjung kewibawane". situasi perekonomiannya "hapasir hawukir ngadep segara kang bebandaran, hanengenake pasabinan. bebek ayam rajakaya, enjang medal ing pangonan, surup bali ing kandange dewe-dewe. wong kang lumaku dagang rinten dalu tan wonten pedote, labet saking tan wonten sangsayaning margi". susunan masyarakatnya "tata tentrem, kerta raharja, gemah ripah, loh jinawi". hendak membuktikan bahwa cita-cita Negara dan masyarakat adil dan makmur, yaitu masyarakat sosialis sudah beratusan tahun menjadi milik dan idam-idaman Rakyat Indonesia. imajinasi kolektif inilah yang menjadi ruh dalam perjuangan meretas jalan keadilan hingga hari ini di belahan dunia manapun.
slogan revolusi Perancis yang legendaris --liberte, egalite, fraternite-- mengokohkan ideal-ideal yang mungkin bisa dicapai manusia sebagai mahluk berdaulat. dalam praktiknya, kebebasan itu sendiri, mengalami kontradiksi ketika optimalisasi atas kebebasan seseorang mau tak mau dibatasi oleh optimalisasi kebebasan orang lain, begitupun sebaliknya. inilah kontradiksi kebebasan yang bersifat prosedural, dan ini terjadi dengan asumsi bahwa kemampuan setiap orang setara. mekanisme pembatasan kebebasan yang prosedural ini berlaku secara adil --fair. keadilan sebagai fairness, menurut John Rawls, mengasumsikan adanya keadaan awal core leaders sebuah komunitas yang terdiri dari orang-orang --rasional, bermoral, tidak mementingkan diri sendiri, dan bahkan tidak tahu apa keuntungan-keuntungan yang diperoleh pihak tertentu atas lahirnya sebuah kesepakatan bersama-- yang menyusun aturan main dalam komunitas tersebut.
ketika "kebebasan di antara yang setara" itu dibatalkan dengan "kebebasan di antara yang tidak setara", maka sejak awal mula problemnya bukan pada kebebasan itu sendiri, melainkan pada soal ketidaksetaraan. rupanya rentangan hukum pasar untuk mengatur semua relasi kehidupan, mulai dari urusan politik, budaya, kesehatan, pendidikan, agama, dan bahkan hari ini penanganan bencana, menghilangkan bukan saja imajinasi kolektif kita, bahkan kehilangan kolektivitas itu sendiri.

-- dha ;p