24 March 2006

inspirasi ku

A wonderful Message by George Carlin......

The paradox of our time in history is that we have taller buildings but shorter tempers, wider freeways, but narrower viewpoints. We spend more, but have less. We buy more, but enjoy less. We have bigger houses and smaller families, more conveniences, but less time. We have more degrees but less sense, more knowledge, but less judgment, more experts, yet more problems, more medicine, but less wellness.
We drink too much, smoke too much, spend too recklessly, laugh too little, drive too fast, get too angry, stay up too late, get up too tired, read too little, watch TV too much, and pray too seldom. We have multiplied our possessions, but reduced our values. We talk too much, love too seldom, and hate too often. We've learned how to make a living, but not a life.
We've added years to life not life to years.

We've been all the way to the moon and back, but have trouble crossing the street to meet a new neighbor. We conquered outer space but not inner space. We've done larger things, but not better things.
We've cleaned up the air, but polluted the soul. We've conquered the atom, but not our prejudice. We write more, but learn less. We plan more, but accomplish less.

We've learned to rush, but not to wait. We build more computers to hold more information, to produce more copies than ever, but we communicate less and less.

These are the times of fast foods and slow digestion, big men and small character, steep profits and shallow relationships.
These are the days of two incomes but more divorce, fancier houses, but broken homes.
These are days of quick trips, disposable diapers, throwaway morality, overweight bodies, and pills that do everything from cheer, to quiet, to kill. It is a time when there is much in the showroom window and nothing in the stockroom. A time when technology can bring this letter to you, and a time when you can choose either to share this insight, or to just hit delete.

Remember, spend some time with your loved ones, because they are not
going to be around forever. Remember, say a kind word to someone who looks up to you in awe, because that little person soon will grow up and leave your side.

Remember, to give a warm hug to the one next to you, because that is
the only treasure you can give with your heart and it doesn't cost a cent.
Remember, to say, "I love you" to your partner and your loved ones, but most of all mean it. A kiss and an embrace will mend hurt when it comes from deep inside of you. Remember to hold hands and cherish the moment for someday that person will not be there again. Give time to love, give time to speak and give time to share the precious thoughts in your mind.

George Carlin

07 March 2006

sepuluh prinsip masyarakat demokratis dan berkelanjutan

sepuluh prinsip masyarakat demokratis dan berkelanjutan

1. demokrasi baru (new democracy)
2. subsidiaritas (subsidiarity)
3. keberlanjutan ekologis (ecological sustainability)
4. warisan bersama (common heritage)
5. hak-hak asasi manusia (human rights)
6. pekerjaan/penghidupan/lapangan kerja (jobs/livelihoods/employment)
7. keamanan dan ketahanan pangan (food security and food safety)
8. keadilan (equity)
9. keanekaragaman (diversity)
10. prinsip kehati-hatian (precautionary principle)

-- International Forum on Globalization (A Better World is Possible)

04 March 2006

"TSUNAMI POLITIK" DI AMERIKA LATIN KALAU AS MENYERANG VENEZUELA

Catatan A. Umar Said

"TSUNAMI POLITIK" DI AMERIKA LATIN
KALAU AS MENYERANG VENEZUELA

Banyak tanda-tanda yang menunjukkan bahwa prahara politik yang terjadi antara pemerintahan Venezuela dan AS tidak mereda, dan bahkan makin menjadi-jadi, sehingga besar kemungkinan akhirnya menjadi "tsunami" yang bisa menggoncangkan negeri-negeri di benua Amerika Latin. Pertentangan antara Caracas dan Washington kelihatannnya sudah begitu tajamnya sehingga sulit diramalkan adanya kemungkinan perdamaian atau kerujukan antara kedua fihak. Di antara tanda-tanda akan terjadinya sesuatu yang lebih serius antara kedua pemerintahan itu adalah yang sebagai berikut:

Dalam suatu siaran televisi baru-baru ini, Presiden Hugo Chavez mengatakan bahwa "presiden AS George W. Bush adalah orang gila. Ia menganggap dirinya sebagai pemilik dunia, dan sekarang ia bersama Inggris merencanakan penyerangan terhadap Iran, dan sedang mengadakan komplotan terhadap Venezuela." (Associated Press 9/2/06)

Dengan mengenakan baju dan baret merah pasukan para, ia mengatakan bahwa senjata Kalashnikov sebanyak 100.000 pucuk yang sudah dipesan dari Rusia tidak mencukupi. Venezuela memerlukan satu juta laki-laki dan perempuan yang dipersenjatai dengan baik, karena Washington sedang mempersiapkan penyerangan terhadap Venezuela . "Saya minta persetujuan untuk membeli persenjataan lainnya, karena orang-orang gringo (orang Amerika) menginginkan kita tidak mempunyai senjata" katanya.

Tahun yang lalu, pemerintah AS berusaha untuk menghalangi Spanyol dalam penjualan 12 pesawat terbang militer kepada Venezuela, yang dibikin dengan teknologi AS. Tetapi Madrid akhirnya memutuskan untuk tetap akan meneruskan penjualannya kepada Venezuela, dengan memakai teknologi Eropa, meskipun harganya lebih mahal.

Venezuela telah memberitahu kepada Spanyol bahwa pemerintahannya akan membeli pesawat-pesawat militer dan kapal-kapal patroli dari negeri-negeri lainnya, kalau tidak bisa mengatasi veto AS yang melarang penjualan perlengkapan perang yang dibikin dengan teknologi AS. "Kita akan membeli kapal-kapal patroli dari RRT, Rusia, Iran, India atau bahkan dari Brasilia. Seperti yang kalian tahu, Mr Danger (maksudnya presiden Bush) mengadakan ancaman dan tekanan di seluruh dunia sehingga tidak ada orang mau menjual kepada kita barang-barang yang kita butuhkan untuk membela negeri kita." katanya.

PERANG PERLAWANAN 100 TAHUN !

Ia mengatakan bahwa negaranya sudah menghubungi negara-negara yang tidak bisa ditakut-takuti AS untuk menjual perlengkapan militer kepada Venezuela. Venezuela sedang menunggu pengapalan sejumlah peluncur-peluncur roket yang modern, tetapi Hugo Chavez tidak mau mengatakan dari negeri mana dan jumlahya berapa. Dikatakannya bahwa Venezuela tidak lama lagi akan mempunyai satu juta pasukan militer cadangan untuk perang perlawanan.

Menurutnya, kalau pemerintah AS melancarkan serangan terhadap Venezuela, maka akan mulailah perang 100 tahun. Dan perang ini tidak hanya dengan Venezuela saja, karena ia yakin bahwa bangsa-bangsa Amerika Latin lainnya juga akan bangkit melawan musuh yang sama ini.

Pemerintah AS sudah menyatakan bahwa tidak mau mensupply lagi suku-cadang (spare parts) untuk 22 pesawat tempur-pembom (fighter bomber) F-16 yang merupakan tulang-punggung Angkatan Udara Venezuela. Presiden Hugo Chavez mengatakan bahwa karena usangnya perlengkapan pesawat-pesawat ini, maka banyak yang tidak bisa beroperasi lagi, dan karenanya ia sedang memikirkan untuk membeli MIG-29s dari Rusia.

Ia juga menegaskan bahwa kalau pemerintahan Bush ingin memutuskan hubungan diplomatik dengan Venezuela, maka ia tidak akan berpikir dua kali untuk menutup seluruh instalasi penyulingan minyak yang dimiliki Venezuela di AS. "Kita akan lihat nanti bagaimana jadinya dengan harga minyak", katanya.

Menurutnya, kalau pemeritah AS memutuskan hubungan diplomatik dengan Venezuela, maka ekspor sebanyak 1,5 juta barrel sehari ke AS akan dialihkan ke pasaran dunia lainnya. Sejak lama negara-negara seperti RRT, India dan negara-negara Eropa ingin membeli minyak dari Venezuela, kata Hugo Chavez.

"Sikap yang imperialis, suka membunuh besar-besaran dan fasis dari presiden AS tidak ada batasnya. Saya kira Hitler menyerupai anak bayi yang sedang menyusu saja dibandingkan George W. Bush. », kata Hugo Chavez (The imperialist, genocidal, fascist attitude of the US president has no limits. I think Hitler would be like a suckling baby next to George W. Bush. - BBC 5/2/06)

REVOLUSI BOLIVARIAN MUSUH IMPERIALISME AS

Sikap Hugo Chavez yang anti-imperialisme AS sejak ia jadi presiden Venezuela tahun 1998 makin lama kelihatan makin mengeras, sehingga ia mengucapkan berkali-kali kata-kata yang pedas sekali terhadap presiden AS George W. Bush dalam berbagai kesempatan. Terutama sekali sejak terjadinya kudeta, dalam tahun 2002, oleh sebagian tentara Venezuela yang berkomplot dengan para kapitalis dan kalangan reaksioner lainnya di dalamnegeri, dengan bantuan dari CIA.

Berkat aksi besar-besaran yang dilancarkan oleh rakyat, yang sebagian terbesar terdiri dari buruh dan tani dan penduduk miskin dalam kota Caracas dan sekitarnya, kudeta oleh kaum reaksioner ini hanya berumur dua hari. Presiden Hugo Chavez yang dipecat oleh kekuatan kudeta dari kedudukannya sebagai presiden terpilih dapat dikembalikan menjabat presiden berkat dukungan penduduk dari kalangan bawah. Kegagalan kudeta yang disokong oleh CIA ini juga berkat sikap sebagian tentara yang setia kepada Hugo Chavez untuk melaksanakan revolusi Bolivarian. Kudeta yang hanya berumur dua hari ini menunjukkan bahwa usaha Washington untuk menghalangi kebangkitan rakyat Venezuela (dan negeri-negeri Amerika Latin lainnya) sampai sekarang tidak berhasil.

Kegagalan Washington dalam mendukung kudeta tahun 2002 membikin makin galaknya Hugo Chavez beserta para pendukungnya. Bukan saja makin galak dalam menghadapi pemerintah AS, tetapi juga makin menggebu-gebu dan bersemangat dalam memperdalam lebih jauh Revolusi Bolivarian. Revolusi Bolivarian yang dilancarkan oleh Hugo Chavez beserta para pendukungnya merupakan perkembangan penting yang tidak ada taranya dalam sejarah Amerika Latin.

Dalam tingkat sekarang, nampak sekali bahwa Revolusi Bolivarian Venezuela di bawah pimpinan presiden kiri dan revolusioner Hugo Chavez merupakan promotor dan akselerator perubahan politik, sosial, ekonomi, dan kebudayaan, bukan saja di Venezuela, melainkan juga di berbagai negeri Amerika Latin lainnya, secara langsung atau tidak langsung. Itulah sebabnya maka Revolusi Bolivarian dianggap musuh oleh imperialisme AS, dan "populisme" Hugo Chavez dianggap sebagai gangguan besar bagi stabilitas pengaruh AS di kawasan Amerika Latin.

TINDAKAN UNTUK PERBAIKI HIDUP RAKYAT

Sejak terjadi kudeta dalam tahun 2002, presiden Hugo Chavez makin mempercepat atau memperkuat usaha-usaha untuk mengadakan perombakan dan perubahan besar di Venezuela, terutama untuk memperbaiki kehidupan rakyat banyak, khususnya di kalangan rakyat miskin, yang selama ratusan tahun hidup dalam kesengsaraan. Banyak hal-hal baru dan revolusioner telah diciptakan di bawah pimpinan Hugo Chavez.

Karena partai yang dipimpinnya menguasai secara mutlak hampir seluruh kursi dalam parlemen, maka banyak undang-undang yang menguntungkan perbaikan hidup rakyat banyak yang telah bisa dibuat. Termasuk adanya Undang-undang dasar (Konstitusi) yang mencerminkan semangat revolusioner dari sosialisme Bolivarian. Hugo Chavez sendiri merupakan pemimpin negara yang sosoknya termasuk langka di Amerika Latin.

Ia adalah mantan pimpinan militer, yang kiri dan anti-imperialis AS, tetapi yang berhasil meraih terbesar suara dalam berbagai pemilihan yang berkali-kali diadakan secara demokratis (untuk pemilihan presiden secara langsung , untuk referendum dll). Tidak salahlah kalau ada orang-orang yang mengatakan bahwa ia memiliki karisme yang besar, kecakapan bicara yang luar biasa, mempunyai sosok populis yang kuat, dan mempunyai program politik, ekonomi dan sosial yang radikal revolusioner. Partai yang dipimpinnya telah memenangkan berbagai pemilihan demokratis, sehingga menguasai 20 daerah dari seluruh daerah yang berjumlah 23.
Untuk memperingati 7 tahun kedudukannya sebagai presiden, permulaan Februari tahun 2006 ini ia mengumumkan berlakunya kenaikan gaji atau upah minimum dengan 15 % sehingga menjadi $220 sebulannya. Ini merupakan kenaikan yang lumayan besarnya, kalau diingat bahwa gaji atau upah minimum di Venezuela dalam tahun 1999 adalah $183 sebulannya, yang kemudian naik menjadi $188 sebulan dalam tahun 2005.

Tingkat hidup sebagian terbesar rakyat di Venezuela sejak pemerintahan dipimpin oleh Hugo Chavez makin meningkat, kalau dibandingkan dengan kehidupan rakyat negeri-negeri Amerika Latin lainnya. Menurut angka-angka PBB, sekitar 225 juta orang (yang merupakan 43% penduduk Amerika Latin) adalah orang-orang miskin, dan dari jumlah itu ada sekitar 96 juta orang yang harus hidup hanya kurang dari $ 1 seharinya.

Yang barangkali menarik banyak orang di luar Venezuela ialah diumumkannya oleh Hugo Chavez serentetan peraturan atau ketentuan bagi kaum perempuan pada umumnya, dan kaum perempuan dari kalangan yang kurang mampu pada khususnya. Untuk ibu-ibu rumahtangga yang miskin, diumumkan adanya gaji setiap bulan. Sebab, dalam konstitusi Venezuela diakui bahwa pekerjaan seorang perempuan dalam rumah-tangga dan mengasuh anak-anak adalah pekerjaan yang mempunyai nilai ekonomi, dan karenanya harus mendapat gaji dan penghargaan dari bangsa. Untuk ibu-ibu yang demikian ini diberikan gaji $ 200 sebulan. Ada 200.000 perempuan ibu rumahtangga yang segera menerima gaji $200 sebulan ini, dan yang jumlahnya mungkin bertambah sampai setengah juta orang. Ini merupakan konsepsi baru dan sangat menarik di dunia.

TUJUAN PROGRAM MISSI KRISTUS : ZERO KEMISKINAN

Berbagai tindakan telah dilakukan oleh pemerintah Venezuela untuk memperbaiki tingkat hidup rakyat Venezuela. Menurut angka-angka resmi pemerintah, dalam tahun 1998 sekitar 50% dari penduduk Venezuela hidup dalam keadaan yang payah sekali. Untuk menghapuskan kemiskinan ini telah dilancarkan program yang dinamakan Missi Kristus, yang tujuannya ialah terciptanya "zero kemiskinan" dalam tahun 2021.

Untuk meringankan penderitaan rakyat, pemerintah Venezuela juga memberikan makan gratis kepada 1. 270 000 orang dua kali sehari. Ada sekitar 6 000 "gedung makan" (meal homes) yang setiap harinya menyediakan makanan untuk 200 orang tiap gedungnya, yang terdapat di seluruh negeri. Juga ada program sosial-ekonomi yang diberi nama Mercal, yang memungkinkan sebanyak 500.000 penduduk Venezuela untuk membeli bahan makanan dan minuman dengan potongan harga 50% di 14.000 toko Mercal di seluruh negeri. Bahan makanan dan minuman ini mendapat subsidi dari negara.

Tindakan yang luar biasa besarnya juga telah diadakan dalam bidang kesehatan dan pendidikan. Banyak tindakan-tindakan yang telah dilakukan untuk - setahap demi setahap - adanya perubahan dalam politik, ekonomi, sosial dan kebudayaan di Venezuela. Ini semua dilakukan dalam rangka sosialisme Bolivarian, yang menjadi bidang perjuangan Hugo Chavez dan pendukung-pendukungnya.

Revolusi sosialisme demokratiknya Hugo Chavez juga sedang berusaha mengubah kenyataan pahit yang berikut ini : 77 % tanah pertanian negeri ini dimiliki oleh 3% penduduk, yang kebanyakan dibiarkan menjadi tanah kosong dan tidak diolah, sedangkan banyak petani-petani yang tidak bertanah terpaksa hidup sengsara, sejak ratusan tahun !

Revolusi Bolivarian yang dilancarkan di Venezuela adalah prahara anti-imperialisme AS dan anti-neo liberalisme, yang gemuruhnya sudah berkumandang di seluruh benua Amerika Latin, dan mendapat simpati dari banyak kalangan di berbagai penjuru dunia. Bukan hanya dari negara-negara yang berdekatan seperti Kuba, Bolivia, Argentina, Brasilia, Cili, Ekuador, dan Peru saja, tetapi juga dari berbagai kalangan di negara-negara yang jauh letaknya, seperti Iran, Siria, India, Rusia, RRT, dan beberapa negara di Eropa.

Dalam bulan-bulan yang akan datang, atau tahun-tahun yang akan datang, kita semua mungkin akan menyaksikan terjadinya hal-hal yang lebih menarik, atau mengagumkan, atau bahkan mengejutkan dari perkembangan Revolusi Bolivarian, yang juga disebut-sebut sebagai sosialisme demokratik, atau sosialisme abad ke-21, di benua Amerika Latin ini. Sebab, prahara yang sedang mulai muncul dewasa ini mungkin akan menggoncangkan berbagai negeri di "halaman belakang" AS (backyard) , dan juga menimbulkan dampak yang tidak kecil untuk negeri-negeri lainnya.

Bagi banyak orang di Indonesia, yang sudah berpuluh-puluh tahun dicekoki oleh rejim militer Orde Baru dengan berbagai racun anti-sosialisme atau anti-komunisme, dan disuapi hal-hal yang serba baik melulu tentang Amerika Serikat, perlu merenungkan tentang pergolakan yang terjadi di dunia sekarang ini, antara lain, baik yang di Timur Tengah maupun di Amerika Latin.


Paris, 12 Februari 2006

Hugo Chaves: Seorang Sosialis Bolivarian di PBB

Hugo Chaves: Seorang Sosialis Bolivarian di PBB

Oleh Roger Burbach

Caracas, Venezuela. Hugo Chavez kini memasuki arena dunia sebagai penganjur perubahan mendasar di negaranya sendiri dan di luar negeri. Pada kesempatan pertemuan pemimpin dunia di PBB minggu ini ia menyatakan: "Model yang digunakan PBB telah aus. Abad ke duapuluh satu menuntut perubahan2 mendalam yang hanya akan mungkin kalau sebuah organisasi baru dibentuk." Ia menggambarkan hantu "globalisasi neo-liberal yang menakutkan" yang telah melemahkan "will" PBB. Menyinggung Amerika Serikat, ia menyerukan supaya AS mengakhiri "kediktatoran yang tak punya malu" terhadap organisasi internasional tersebut dan menuntut supaya markas besar PBB dipindahkan dari New York ke "kota internasional" di Negara Selatan.

Seruan-seruan untuk mengadakan perubahan radikal pada tingkat global merupakan cerminan dari transformasi-transformasi mendalam yang sedang terjadi di dalam Venezuela. Mulai awal 2005 Chavez menyatakan bahwa Venezuela bertujuan untuk membangun "sosialisme baru untuk abad kedualuh satu."

Yang sedang dibangun Venezuela sama sekali tidak menyerupai sosialisme yang kita kenal di abad yang lalu. Selama ini tidak terlihat adanya upaya untuk mengambil alih aset-aset perusahaan-perusahaan nasional dan transnasional terbesar di negara tersebut. Lebih jauh, Chavez juga tidak mendeklarasikan negara Rakyat, ia hanya mendeklarasikan Republik Bolivarian, sementara birokrasi negara dari rejim lama sebagian besar masih utuh. Lagipula, tidak
terdapat partai politik tersentralisasi yang diberi tugas khusus mentransformasi perekonomian negara ataupun nilai-nilai sosial, politik dan budaya negara tersebut.

Namun, bahkan sebelum proklamasi Chavez bahwa sosialisme merupakan butir agenda, berbagai transformasi fundamental telah dimulai di Venezuela. Seperti dikatakan Marta Harnecker, seorang penasihat Chavez, "Venezuela sedang terlibat dalam revolusi sui generis [tak ada duanya]."

Di PBB, Chavez menyebut pencapaian pemerintahannya selama tujuh tahun. Dalam negara
berjumlah penduduk 25 juta, 1,4 juta telah belajar membaca dan menulis dalam satu setengah
tahun, sementara 3 juta rakyat Venezuela yang sebelumnya tak punya akses pada pendidikan karena kemiskinan sekarang telah terdaftar dalam sistem pendidikan. Sebanyak 70% penduduk sekarang menikmati akses gratis pada pelayanan kesehatan, sementara 45 % rakyat menerima subsidi pangan melalui koperasi, program pangan khusus dan pusat distribusi pemerintah.

Keberhasilan-keberhasilan ini membuat Sasaran Milenium Summit yang didukung PBB kelihatan kecil sekali: sasaran2 Milenium (MDG) tersebut antara lain, hanya mengurangi kemiskinan global sebesar 50% pada tahun 2015 dan mematok tercapainya pendidikan dasar universal pada tahun yang sama. Sebagaimana disebut Chavez, dengan kecepatan perubahan yang sebenarnya terjadi sejak summit itu, kekurangan pangan tidak akan dikurangi 50% sebelum tahun 2015, sedangkan pendidikan dasar universal tidak akan tercapai sebelum tahun 2100.

Pemerintahan Bush memaki Chavez karena dianggap sedang berupaya mendirikan "another Cuba" di Venezuela. Ini sangat tidak tepat. Marta Harnecker, yang juga mengambil peran dalam dan menganalisis revolusi Kuba, mengatakan bahwa "hanya sedikit kemiripan antara Kuba dan
Venezuela." Masing-masiing negara mempunyai pemimpin yang karismatik tetapi persamaannya
hanya sebatas itu saja. Harnecker menyatakan: "Fidel Castro menggunakan apparat partai sentral untuk membangun sosialisme di Kuba, sementara Venezuela tidak memiliki struktur seperti itu." Bahkan sebenarnya, Chavez dengan latar belakang militernya curiga pada partai politik antara lain karena krisis partai pada rejim lama dan pertengkaran berkepanjangan antar partai dan peserta dalam Gerakan Republik pro-Chavez, organisasi politik yang mendominasi Dewan
Nasional negara tersebut.

Bagi sementara pihak di kiri, ini berarti bahwa, sebaik-baiknya, Chavez merupakan seorang populis atau, seburuk-buruknya, seorang caudillo abad kesembilanbelas. Memang benar bahwa banyak ciri pemerintahan Chavez yang menandakannya sebagai kombinasi kedua unsur itu, bahkan lebih banyak lagi. Sebuah sistem yang unik sedang ditempa di Venezuela. Sistem tersebut merupakan perpaduan bentuk-bentuk pra-modern karena Chavez memang sedang merujuk pada caudillos* serta pahlawan-pahlawan seperti Simon Bolivar pada abad ke 19. Tetapi, pada saat yang sama, di Venezuela sedang berkembang "revolusi demokratik pasca-modern" karena ratusan ribu organisasi dan gerakan lokal sedang mengakar di kalangan rakyat
banyak, yang memungkinkan rakyat menentukan kehidupan dan nasibnya sendiri. Selama tujuh
tahun pemerintahan Chavez telah diselenggarakan delapan pemilihan umum dan referendum, dan pemilihan umum untuk Dewan Nasional sudah diagendakan menjelang akhir tahun ini, yang
membuat Venezuela menjadi contoh demokrasi partisipatorik yang otentik.

Mulai dengan apa yang disebut "Misiones" atau Missions pada tahun 1999, Chavez telah mendorong gerakan akar-rumput dalam jumlah yang luar biasa di antara 80% penduduk Venezuela yang punya sejarah marjinalisasi yang panjang. Misiones (misi) awal dan yang paling penting memusatkan perhatian pada pendidikan dan pelayanan medis. Misi2 medis umumnya terdiri dari dua orang dokter, kebanyakan dari Kuba. Dokter-dokter ini dikirim ke komunitas pedesaan dan wilayah kumuh perkotaan untuk memberi pelayanan kesehatan dan memfasilitasi rakyat untuk membangun organisasi untuk memenuhi kebutuhan kesehatan mereka. Misi2 pendidikan merupakan bagian dari program "barrio adentro" yang terdiri dari tim-tim nasional dan lokal yang terlatih dan bekerja untuk mendirikan program untuk menangani buta huruf dan untuk memfasilitasi masuknya orang dewasa dan anak muda kembali ke dalam program pendidikan untuk meningkatkan kesempatan kerja. Program-program kesehatan dan pendidikan tidak diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan atau Kementerian Pendidikan. Program-program ini, dan juga misi2 lain yang terlibat dalam upaya landreform, pelatihan untuk pekerjaan, dsb., didanai dan dibimbing langsung oleh tim-tim kebijakan nasional yang bertanggungjawab pada Hugo Chavez.

Gerakan koperasi juga telah mengalami kemajuan pesat: Saat ini terdapat lebih dari 70.000
koperasi dari berbagai jenis yang beroperasi di seluruh negara. Inisiatif lain yang sangat penting, yang diselenggarakan dari bawah ialah "Comites de Tierra" (Komite Tanah). Di negara ini di mana mayoritas penduduk sudah merupakan penduduk kota, lebih dari 65% penduduk kota tidak memiliki hak formal atas tanah. Komite-komite ini masing-masing terdiri dari 150 hingga 200
kepala keluarga dan sedang menjalankan proses melakukan survei tanah dan mendapatkan hak atas tempat kediaman mereka. Sekarang telah ada sekitar 5000 Komite di seluruh Venezuela.
Komite-komite ini hampir tidak ada hubungan dengan Kementerian Perumahan. Kegiatan mereka dibimbing oleh Dinas Teknis Nasional untuk Tanah yang direkturnya, Ivan Martinez, diangkat oleh Chavez.

Revolusi Bolivarian juga bergaung di arena internasional. Pada bulan lalu, Chavez meluncurkan PetroCaribe, program untuk memberi minyak bumi pada negara-negara Caribbean dengan
potongan harga dan akses pada kredit jangka panjang berbunga 1% per tahun. Ini merupakan
tambahan pada pembentukan PetroSur, rencana untuk mengintegrasi jaringan enerji di beberapa negara Amerika Selatan, dan juga keterlibatan Venezuela dalam South American Common Market (Mecrosur) dan komunitas ekonomi Andes (Andean economic community).

Semua tindakan ini merupakan tantangan terhadap hegemoni historis Amerika Serikat di Amerika
Latin yang datang justru pada saat tangan2 imperial AS terbelenggu karena perang di Iraq. Tidak mengherankan bahwa pemerintahan Bush dan sekutunya dari pihak evangelis kanan, Pat Robertson, melancarkan berbagai berondongan melawan Chavez dan revolusi sosialis Bolivarian
di Venezuela. Minggu ini, Departemen Luar Negeri AS merendahkan diri dengan berusaha mencekal anggota2 tim security Chavez yang mengawalnya dalam perjalanan ke AS. Sebagaimana dinyatakan Chavez di depan PBB, meski terjadi "agresi-agresi internal dan eksternal seperti itu, Škami akan berjuang demi Venezuela, demi integrasi Amerika Latin, dan demi dunia."

Roger Burbach adalah direktur Center for the Study of the Americas berbasis di Berkeley, California. Buku2nya yang terbaru ialah: "The Pinochet Affair: State Terrorism and Global
Justice." Dan "Imperial Overstretch: George W. Bush and the Hubris of Empire"

*catatan: caudillo = tokoh2 melawan oligarkis, sering berlatar belakang tentara dan mempunyai
karisma, tetapi sering juga setelah berhasil, membentuk oligarki sendiri. Banyak di antara
mereka yang sebenarnya berasal dari golongan tuan tanah.

FBI WARNING!!!


If you are reading this then this warning is for you.

Every word you read of this is useless fine print is another second off your life.

Don't you have other things to do? Is your life so empty that you honestly can't think of a better way to spend these moments? Or are you so impressed with authority that you give respect and credence to all who claim it? Do you read everything you're supposed to read? Do you think everything you're supposed to think? Buy what you're told you should want?

Get out of your apartment. Meet a member of the opposite sex. Stop the excessive shopping and masturbation.

Quit your job.

Start a fight.

Prove you're alive.
If you don't claim your humanity you will become a statistic. You have been warned ...

-- Tyler Durder (Fight Club)