akhirnya aku kembali harus menoreh hari yang semakin semarak dengan tanda-tanda. hampir satu bulan ini aktivitasku hanya sebatas rutinitas bangun kesiangan-baca buku-nongkrong depan komputer-mandi-makan malam-tidur diatas jam 3 pagi. beruntung terkadang ada saja tawaran menarik buat sekedar menikmati perjalanan dan pertemuan dengan sahabat lama.
sepertinya perjumpaan dengan yang lain jadi kebutuhan dan kepuasan tersendiri. sekitar 2 minggu ini aku bisa bersua lagi dengan orang-orang yang pernah mengisi lembar cerita bersama di kota purwokerto. dari mulai ketemu vita+suaminya, aryo (my men... ;p), eu yg lagi asyik dengan "permainan baru"nya di jogja, arief 'chiken'... (whooa... nongol lagi akhirnya...)
malam takbiran pun ku lalui dengan sempurna di situs hidup sarwono. walaupun lebaran kali ini tak ku lewatkan bersama keluarga di wanareja, at least keluarga-keluarga lain bisa mengobati kerinduanku untuk berkumpul, bercengkrama bersama. dan lebaran tahun ini juga lebih memberiku kesempatan untuk membaca ulang siapa aku saat ini.
kalau boleh dianimasikan, apa yang terjadi padaku sekarang, boleh jadi lebih mirip dengan cerita berikut: (pertanyaan seorang murid dengan gurunya tentang hidup)
"engkau dirusak oleh ketenangan hidup," kata Sang Guru kepada seorang murid yang menganggap enteng hidup.
"hanya malapetaka dapat menyelamatkanmu."
lalu Sang Guru menjelaskan demikian:
"lemparkan seekor katak ke dalam panci yang berisi air panas,
maka ia akan melompat keluar dalam sekejap.
taruhlah katak itu dalam sebuah panci yang dipanaskan secara
perlahan-lahan,
maka katak itu akan kehilangan dorongan untuk melompat
bila saatnya untuk melompat tiba."
yap, semoga aku semakin berani terbuka dan jujur dengan diriku sendiri... belajar dan belajar lagi dari setiap perjumpaan dan pergumulan dengan hidup yang sebenarnya...