04 February 2006
puisi untuk diva sarasvati-ku
we should not cease to have a noble dream,
and we have to convinct ourselves and others
that the dream will surely come true...
an "other" world is possible!
selagi kita masih bisa berdiri tegak
kenangan abis pelatihan gender analysis di usc satunama jogja..
kebetulan aku ada selarik puisi yang benernya seh udah pernah nongol di cybersastra.net
Jendela Kamar Masih Tertutup Rapat
Dikemas 21/01/2003 oleh avantgarde
to: diva sarasvati..
aslinya, perempuan bertajuk diva sarasvati imajiner adanya.
ini ku persembahkan kepada perempuan-perempuan yg terus berjuang memposisikan diri sebagai manusia..
jelasnya kita ngga' pernah bikin satu komitmen
ada banyak hal yang harus kita penuhi dulu
sebelum kau memutuskan untuk terus mengejarku
dengan berbagai macam harapan-harapan kosong.
aku sudah muak.. ini harus diakhiri.
..
usia dua puluh lima bukan sekedar seperempat abad
aneh..mengapa harus dipertanyakan
dari dulu manusia tidak pernah habis-habisnya
membelenggu diri dalam hitungan nominal belaka
termasuk kau yang selalu ketakutan kehilangan
apalagi yang kau cari.. kemestian kepastian?
tokh..sebelumnya kau tidak kenal aku dan bisa hidup
.
bicara waktu bicara ruang selagi mampu cari peluang itu...
itu khan yang kau ingin pastikan lalu apalagi..
kita memang harus memilih
satu jalan atau dua lari tiga hidup atau empat mati
perempuanku..
ku pikir inilah kesempatanmu
jadilah dirimu sendiri... hari belum terlanjur pagi...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment